Korban Banjir dan Longsor di Aceh hingga Sumbar Tembus 1.000 Jiwa, BNPB Catat Pengungsi Turun Signifikan
BNPB mencatat korban banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat menembus 1.000 jiwa. Sementara itu, jumlah pengungsi dilaporkan terus menurun signifikan.-Basarnas-
SUMUT.DISWAY.ID - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis pembaruan data korban akibat banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Hingga Minggu 14 Desember 2025, jumlah korban jiwa di tiga provinsi tersebut telah menembus 1.000 orang.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyampaikan bahwa Provinsi Aceh mencatat korban jiwa tertinggi, yakni 414 orang. Jumlah tersebut diikuti Sumatera Utara sebanyak 349 jiwa dan Sumatera Barat 242 jiwa.
Selain korban meninggal, BNPB juga memperbarui data orang hilang. Abdul Muhari menjelaskan bahwa jumlah korban hilang kini tercatat 217 orang, menurun dari sebelumnya 226 orang. Penyesuaian data tersebut dilakukan seiring proses validasi dan identifikasi langsung di lapangan.
“Dinamika data ini terjadi karena proses pencocokan identitas dan laporan terbaru dari wilayah terdampak,” ujar Abdul Muhari di Jakarta.
Jumlah Pengungsi Terus Menurun
Di tengah tingginya angka korban jiwa, BNPB mencatat penurunan signifikan jumlah pengungsi. Secara kumulatif, jumlah warga yang mengungsi di tiga provinsi terdampak turun dari 884 ribu orang menjadi sekitar 654 ribu orang.
Di Provinsi Aceh, penurunan pengungsi terlihat paling signifikan. Jumlah pengungsi yang sebelumnya mencapai 817 ribu orang pada Jumat (12/12) berkurang menjadi 586 ribu orang pada Sabtu (13/12). Penurunan ini terjadi karena sebagian besar warga telah kembali ke rumah masing-masing setelah kondisi dinilai lebih aman.
Distribusi Logistik dan Pemulihan Infrastruktur
BNPB bersama kementerian dan lembaga terkait terus mengoptimalkan penyaluran bantuan logistik pada fase kedua masa tanggap darurat. Abdul Muhari menjelaskan bahwa distribusi bantuan dilakukan melalui berbagai jalur untuk menjangkau wilayah terdampak.
“Distribusi logistik hari ini dilakukan melalui 16 pengiriman udara dengan total 11,3 ton, dua pengiriman darat seberat tiga ton, serta lima pengiriman laut menggunakan kapal dengan total 47,4 ton,” jelasnya.
Selain distribusi bantuan, BNPB juga memacu pemulihan jembatan yang putus akibat banjir, terutama di lintas timur Aceh. Infrastruktur tersebut dinilai sangat penting untuk mempercepat mobilisasi bantuan dan akses menuju daerah terdampak.
Abdul Muhari menegaskan bahwa setelah seluruh jembatan selesai diperbaiki, penyaluran logistik ke lokasi bencana diharapkan berjalan lebih optimal dan cepat.
Sumber: