Istana Tegaskan Penanganan Bencana Sumatera Dilakukan Sejak Detik Pertama, Tanpa Tunggu Sorotan Kamera
Istana menegaskan penanganan bencana banjir dan longsor di Sumatera dilakukan sejak detik pertama tanpa menunggu sorotan media. Puluhan ribu personel dan armada nasional dikerahkan.-Foto:IG@Kemensetneg-
SUMUT.DISWAY.ID - Pemerintah menegaskan bahwa penanganan bencana banjir dan longsor di wilayah Sumatera telah dilakukan sejak detik pertama kejadian, tanpa menunggu perhatian publik maupun sorotan media. Penegasan tersebut disampaikan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dalam Konferensi Pers Perkembangan Penanggulangan Bencana Sumatera di Posko Terpadu Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat.
Teddy menyatakan, seluruh unsur negara langsung bergerak begitu bencana terjadi. Aparat TNI, Polri, BNPB, Basarnas, serta pemerintah daerah melakukan evakuasi dan penanganan darurat sejak hari pertama, bahkan sebelum kehadiran kamera media di lokasi.
“Yang di lapangan ini, seluruh petugas TNI, Polri, Basarnas, BNPB daerah, semuanya bergerak sejak detik pertama, hari pertama, tanpa kamera,” ujar Teddy.
Ia menjelaskan, hujan ekstrem yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat pada 24–26 November 2025 langsung direspons dengan mobilisasi cepat seluruh unsur pemerintah dan masyarakat. Proses evakuasi korban dan pemenuhan kebutuhan darurat menjadi prioritas utama sejak awal kejadian.
Instruksi Presiden Sejak Hari Pertama
Menurut Teddy, Presiden Prabowo Subianto sejak hari pertama telah menginstruksikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) untuk memobilisasi seluruh kekuatan nasional guna menangani dampak bencana di tiga provinsi tersebut.
Langkah konkret dilakukan pada 27 November 2025, ketika seluruh armada helikopter dan pesawat di Pulau Sumatera, serta sebagian dari Pulau Jawa, digerakkan menuju wilayah terdampak. Armada udara tersebut digunakan untuk mengangkut logistik, genset, serta berbagai bantuan vital lainnya.
Teddy menegaskan, seluruh operasi awal tersebut dilakukan tanpa pelibatan media dan berlangsung murni untuk kepentingan penanganan darurat di lapangan.
Puluhan Ribu Personel Dikerahkan
Dalam dua hari pertama pascabencana, sekitar 20 ribu personel gabungan telah diterjunkan ke lapangan. Jumlah tersebut terus bertambah hingga menembus lebih dari 50 ribu personel, yang terdiri dari TNI, Polri, Basarnas, relawan, dan unsur swasta.
Teddy juga menepis anggapan bahwa penanganan bencana bergantung pada penetapan status bencana nasional. Ia menyebut, sejak hari pertama pemerintah pusat telah melakukan penanganan berskala nasional, termasuk mengalirkan dana pusat secara bertahap untuk pembangunan hunian sementara, hunian tetap, pemulihan infrastruktur, serta bantuan langsung kepada pemerintah daerah terdampak.
“Hingga kini, puluhan pesawat, helikopter, kapal, dan ratusan alat berat telah dikerahkan untuk mempercepat proses pemulihan,” kata Teddy.
Pemulihan Bertahap dan Ajakan Kolaborasi
Meski belum seluruh kebutuhan terpenuhi secara sempurna, Teddy memastikan pemulihan terus berjalan. Konektivitas jalan, jembatan, serta pasokan listrik di 52 kabupaten terdampak dipulihkan secara bertahap melalui kerja sama petugas dan masyarakat.
Sumber: