TNI AL Distribusikan Logistik Bencana ke Wilayah Terpencil Aceh dan Sumatera Lewat Jalur Udara
TNI AL mendistribusikan logistik bantuan bencana ke wilayah terpencil di Aceh dan Sumatera melalui pesawat dan helikopter karena akses darat masih rusak.-Foto:Instagram@TNIAL-
SUMUT.DISWAY.ID - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) mendistribusikan bantuan logistik bagi korban bencana alam di wilayah Aceh dan Sumatera melalui jalur udara. Langkah ini ditempuh karena sejumlah akses darat menuju lokasi terdampak masih mengalami kerusakan, sehingga menyulitkan penyaluran bantuan secara konvensional.
Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Tunggul menjelaskan, TNI AL mengerahkan satu unit pesawat angkut ringan NC 212-200 Aviocar bernomor registrasi U-6211 dari Lanud Sutan Iskandar Muda (SIM) pada Minggu, 14 Desember 2025. Pesawat tersebut membawa bantuan logistik seberat 500 kilogram menuju Bandara Blangkejeren, Aceh.
Setibanya di lokasi, personel TNI AL langsung bergerak menyalurkan bantuan ke sejumlah titik terdampak bencana yang sulit dijangkau. Distribusi cepat dilakukan guna memastikan kebutuhan dasar masyarakat dapat segera terpenuhi.
Selain pesawat angkut, TNI AL juga mengerahkan Helikopter AS 565 MBe Panther dengan nomor lambung HS-1310 untuk menjangkau wilayah terpencil di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat. Helikopter tersebut menyasar dua desa yang membutuhkan akses bantuan cepat, yakni Desa Bateh Somuik dan Desa Maligi di Kecamatan Sasak.
Di masing-masing desa, TNI AL menyalurkan bantuan logistik seberat 400 kilogram yang diperuntukkan bagi warga terdampak bencana. Bantuan tersebut mencakup kebutuhan pokok yang mendesak untuk mendukung kehidupan masyarakat pascabencana.
Laksamana Pertama TNI Tunggul menegaskan, pengerahan personel dan alutsista ini merupakan bentuk komitmen TNI AL dalam mendukung proses pemulihan pascabencana di wilayah Sumatera. Ia memastikan seluruh unsur yang terlibat tetap siaga dan tidak mengendurkan upaya pelayanan kemanusiaan bagi para korban banjir dan bencana alam lainnya.
Sumber: