Korban Banjir dan Longsor di Sumatera Tembus 1.030 Jiwa, BNPB: Pencarian Masih Berlanjut
Jumlah korban banjir dan longsor di Sumatera mencapai 1.030 orang meninggal dunia. BNPB mencatat Aceh menjadi wilayah terdampak terparah, disusul Sumatera Utara dan Sumatera Barat.Foto:-Tangkapan Layar IG@bnpb-
SUMUT.DISWAY.ID - Tim SAR gabungan terus berupaya melakukan pencarian korban banjir bandang dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera. Berdasarkan data yang dirangkum Senin, 15 Desember 2025 Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mencatat jumlah korban meninggal dunia akibat bencana mencapai 1.030 orang.
Data tersebut bersumber dari geoportal penanganan darurat BNPB pada pukul 23.00 WIB yang memantau perkembangan bencana secara real time.
Provinsi Aceh tercatat sebagai wilayah dengan jumlah korban jiwa tertinggi, yakni 431 orang meninggal dunia. Angka ini disusul Sumatera Utara dengan 355 korban, serta Sumatera Barat sebanyak 244 orang meninggal.
Meski jumlah korban meninggal terus diperbarui, BNPB menyebut pencarian korban belum dihentikan. Hingga laporan terakhir, total warga yang masih dinyatakan hilang sebanyak 206 orang. Sumatera Barat mencatat jumlah korban hilang terbanyak dengan 90 orang, diikuti Sumatera Utara sebanyak 84 orang, dan Aceh 32 orang.
Selain korban meninggal dan hilang, dampak bencana juga menyebabkan ribuan warga mengalami luka-luka. BNPB melaporkan lebih dari 7.000 orang terluka akibat banjir bandang dan longsor yang terjadi di tiga provinsi tersebut.
Kerusakan infrastruktur tercatat cukup masif dan meluas. Sebanyak 186.488 unit rumah warga di 52 kabupaten dilaporkan mengalami kerusakan dengan tingkat yang bervariasi. Kondisi ini memaksa puluhan ribu keluarga meninggalkan tempat tinggal mereka dan mengungsi ke lokasi yang lebih aman.
Tak hanya permukiman, fasilitas umum juga terdampak signifikan. BNPB mencatat sedikitnya 1.200 fasilitas umum mengalami kerusakan. Rinciannya meliputi 219 fasilitas kesehatan, 434 rumah ibadah, 290 gedung perkantoran dan bangunan publik, serta 145 jembatan yang rusak akibat terjangan banjir dan longsor.
Sektor pendidikan turut merasakan dampak serius dari bencana ini. Sebanyak 967 fasilitas pendidikan dilaporkan mengalami kerusakan berat. Akibatnya, proses belajar-mengajar di sejumlah daerah terpaksa dihentikan sementara sambil menunggu perbaikan dan pemulihan kondisi.
BNPB menegaskan bahwa proses evakuasi, pencarian korban, serta pendataan kerusakan masih terus berlangsung. Pemerintah pusat bersama pemerintah daerah dan tim gabungan fokus pada penyelamatan korban, pemenuhan kebutuhan pengungsi, serta percepatan penanganan darurat di wilayah terdampak.
Sumber: