7 Khasiat Dahsyat Salak Pondoh untuk Kesehatan Tubuh dan Cara Mengonsumsinya dengan Benar

Salak pondoh bukan hanya buah khas Sleman yang manis dan lezat, tapi juga kaya manfaat. Dari menambah energi, melancarkan pencernaan, menjaga mata, hingga mencegah penyakit jantung. Ketahui juga cara aman mengonsumsinya!-pixabay-
SUMUT.DISWAY.ID - Salak pondoh dikenal sebagai buah khas Sleman, Yogyakarta, yang memiliki rasa manis legit dan populer di berbagai daerah Indonesia. Namun, di balik rasanya yang lezat, Salak pondoh juga menyimpan banyak manfaat kesehatan berkat kandungan nutrisinya yang beragam.
Dalam 100 gram salak pondoh, terdapat sekitar 87 kalori, 78 gram air, 20 gram karbohidrat, serta protein, lemak, vitamin, mineral, dan antioksidan penting seperti flavonoid, polifenol, tanin, hingga beta karoten. Kandungan inilah yang menjadikan salak pondoh sebagai buah dengan segudang khasiat.
1. Menambah Energi
Karbohidrat dalam salak pondoh dapat diubah menjadi glukosa, sumber energi utama tubuh. Mengonsumsi buah ini mampu memberikan tambahan tenaga untuk beraktivitas sehari-hari.
2. Membantu Mengontrol Berat Badan
Kandungan serat yang tinggi membuat salak pondoh dapat memberikan rasa kenyang lebih lama. Dengan begitu, nafsu makan lebih terkendali sehingga berat badan lebih mudah dijaga, apalagi jika disertai olahraga rutin.
3. Melancarkan Pencernaan
Serat pada salak pondoh membantu melunakkan dan menambah massa tinja, sehingga buang air besar lebih lancar dan risiko sembelit dapat diminimalkan.
4. Menjaga Kesehatan Mata
Beta karoten dalam salak pondoh berfungsi sebagai antioksidan yang melindungi kesehatan mata. Konsumsi rutin dapat membantu mencegah penyakit seperti katarak dan degenerasi makula.
5. Meningkatkan Daya Ingat
Kombinasi kalium, pektin, dan beta karoten membantu meningkatkan aliran darah ke otak. Efeknya, fungsi otak bisa lebih optimal, termasuk dalam hal konsentrasi dan daya ingat.
6. Membantu Mencegah Diabetes
Kandungan polifenol pada salak pondoh terbukti bermanfaat dalam menstabilkan kadar gula darah pada penelitian hewan. Hal ini membuat buah ini berpotensi mencegah diabetes, meski penelitian lebih lanjut masih dibutuhkan pada manusia.
Sumber: