Menuju Indonesia Bebas TBC 2030: Strategi Nasional di Era Presiden Prabowo

Pemerintah menetapkan target eliminasi Tuberkulosis (TBC) pada 2030. Dengan anggaran Rp2,4 triliun di tahun 2025, strategi nasional menekankan deteksi dini, pengobatan efektif, dan kolaborasi lintas sektor.-pixabay-
Sumut.Disway.id - Tuberkulosis (TBC) masih menjadi salah satu tantangan kesehatan terbesar di Indonesia. Setiap jam, 14 orang meninggal akibat penyakit ini, atau setara 125 ribu jiwa per tahun.
Dengan beban kasus tertinggi kedua di dunia setelah India, TBC mengancam produktivitas nasional, terutama di usia produktif 15–54 tahun yang menyumbang 67% kasus.
Pemerintah di bawah Presiden Prabowo Subianto menetapkan target ambisius: Indonesia bebas TBC pada 2030.
Melalui Program Cepat Tuntas TBC, strategi ini dirancang untuk menurunkan kasus hingga 80% dalam lima tahun ke depan, dengan pendekatan preventif, kuratif, dan dukungan anggaran besar.
Tahun 2025, pemerintah mengalokasikan Rp2,4 triliun untuk program penanggulangan TBC. Rinciannya:
Rp1,47 triliun untuk penemuan kasus baru (981 ribu pasien).
Rp633 miliar untuk pengobatan (931.950 pasien).
Rp182 miliar untuk pencegahan (100 ribu kontak erat & populasi rentan).
Dukungan teknologi skrining, seperti portable X-ray dan tes biomolekuler dari Global Fund dan USAID, memperkuat layanan diagnosis di puskesmas, rumah sakit, hingga fasilitas TNI/Polri.
Strategi Implementasi Nasional
1. Deteksi Dini & Diagnosa Cepat
Layanan cek kesehatan gratis diperluas, dengan peran aktif kader komunitas untuk menjangkau wilayah berisiko tinggi.
2. Pengobatan Efektif
Sumber: