Ngemil, Sehat atau Bikin Gendut? Ini Fakta yang Perlu Kamu Tahu

Fakta-fakta ngemil atau snacking-Unsplash@No Revision-
SUMUT.DISWAY.ID - Snacking atau ngemil adalah kebiasaan makan di luar jam makan utama, namun pendapat tentang manfaatnya masih beragam. Beberapa orang menilai ngemil sehat, sementara yang lain menganggap bisa memicu kenaikan berat badan. Berikut ulasan mendalam tentang dampak ngemil bagi kesehatan.
Apa Itu Snacking dan Mengapa Orang Ngemil?
Ngemil berarti mengonsumsi makanan atau minuman di antara jam makan utama. Meskipun sering dikaitkan dengan camilan tinggi kalori seperti keripik atau kue, ngemil pada dasarnya bisa berupa makanan sehat atau bergizi.
Motivasi utama ngemil adalah rasa lapar, namun faktor lingkungan, waktu, ketersediaan makanan, dan konteks sosial juga berperan. Bahkan, orang sering ngemil karena makanan terlihat menggoda meski tidak lapar.
Ringkasan: Snacking adalah makan di luar jam utama. Alasan ngemil termasuk rasa lapar, ketersediaan makanan, dan faktor sosial atau lingkungan.
Apakah Ngemil Meningkatkan Metabolisme?
Mitos umum menyebut ngemil tiap beberapa jam dapat meningkatkan metabolisme. Namun penelitian menunjukkan frekuensi makan tidak berdampak signifikan pada jumlah kalori yang dibakar. Beberapa studi menemukan orang yang makan jumlah kalori sama dalam dua atau tujuh kali sehari menunjukkan pembakaran kalori yang mirip.
Dampak Snacking terhadap Nafsu Makan dan Berat Badan
Pengaruh ngemil terhadap nafsu makan dan berat badan bervariasi. Beberapa penelitian menunjukkan ngemil dapat meningkatkan total asupan kalori karena kalori dari camilan tidak selalu dikompensasi pada makanan berikutnya.
Namun, camilan tinggi protein dan serat dapat menurunkan rasa lapar dan menahan asupan kalori berlebih. Timing ngemil juga memengaruhi berat badan: ngemil larut malam berpotensi menambah lemak dibandingkan ngemil pagi.
Ringkasan: Pengaruh ngemil terhadap berat badan dan nafsu makan berbeda tiap individu, serta bergantung pada jenis camilan dan waktu konsumsi.
Dampak pada Gula Darah
Ngemil tidak selalu diperlukan untuk menjaga gula darah stabil. Studi pada penderita diabetes tipe 2 menunjukkan makan dua kali sehari lebih efektif menurunkan gula darah dan meningkatkan sensitivitas insulin dibandingkan makan enam kali sehari.
Camilan rendah karbohidrat dan tinggi protein atau serat memberikan efek lebih baik pada gula darah daripada camilan tinggi karbohidrat.
Sumber: