Gempa 7,2 SR Guncang Davao Oriental: Bongbong Marcos Instruksikan Evakuasi dan Siaga Darurat

Gempa 7,6 SR mengguncang lepas pantai Davao Oriental pagi ini. Presiden Filipina Bongbong Marcos instruksikan evakuasi, operasi penyelamatan, dan kesiapsiagaan darurat di wilayah pesisir.-Instagram@bongbongmarcos-
SUMUT.DISWAY.ID - Presiden Ferdinand “Bongbong” Marcos Jr. langsung memerintahkan National Disaster Risk Reduction and Management Council (NDRRMC), Office of Civil Defense (OCD), Armed Forces of the Philippines, dan Philippine Coast Guard untuk melakukan evakuasi darurat di wilayah pesisir, mengaktifkan jalur komunikasi darurat, dan berkoordinasi erat dengan pemerintah daerah.
Dalam pernyataannya, Presiden Marcos menegaskan bahwa keselamatan warga menjadi prioritas utama.
“Kami bekerja sepanjang hari untuk memastikan bantuan cepat sampai ke semua yang membutuhkan. Masyarakat diimbau tetap waspada dan tenang, bergerak ke tempat lebih tinggi, dan menjauhi pantai hingga dinyatakan aman,” ujarnya mengutip di IG @bongbongmarcos.
Sementara itu, Departemen Sosial dan Pembangunan (DSWD) telah menyiapkan makanan dan barang kebutuhan darurat, sedangkan Departemen Kesehatan (DOH) siap memberikan bantuan medis bagi korban terdampak. Tim pencarian dan penyelamatan sedang disiapkan untuk diterjunkan setelah kondisi aman.
Gempa pagi ini terjadi di laut, sekitar 43 kilometer timur Kota Manay, Davao Oriental, pada kedalaman 23 kilometer. Pergerakan ini disebabkan aktivitas lempeng di Palung Filipina, yang merupakan salah satu zona rawan gempa di Asia Tenggara.
Masyarakat yang berada di provinsi terdampak diminta mengikuti instruksi dari disaster councils dan barangay officials. Evakuasi telah dilakukan di sejumlah kawasan pesisir, sementara pusat peringatan tsunami Pasifik di Honolulu mencatat fluktuasi laut kecil di pesisir Filipina dan Indonesia.
Peringatan tsunami kemudian dicabut setelah gelombang besar tidak terjadi.
Filipina masih berada dalam masa pemulihan dari gempa sebelumnya pada 30 September 2025 berkekuatan 6,9 SR yang menewaskan 74 orang dan merusak ribuan rumah di Provinsi Cebu. Wilayah kepulauan ini juga rutin dilanda sekitar 20 topan dan badai setiap tahunnya, sehingga kesiapsiagaan bencana tetap menjadi fokus utama pemerintah.
Selain itu, pada hari yang sama, gempa berkekuatan 6,0 SR juga tercatat terjadi di lepas pantai Papua Nugini sekitar 414 km timur laut Lae, namun tidak menimbulkan kerusakan signifikan.
Sumber: