Gempa 7,4 SR Guncang Laut Filipina Selatan, 2 Tewas, Rusak Fasilitas Publik

Gempa 7,4 SR Guncang Laut Filipina Selatan, 2 Tewas, Rusak Fasilitas Publik

Gempa berkekuatan 7,4 SR mengguncang Laut Filipina Selatan, menewaskan dua orang, merusak fasilitas publik, dan memicu evakuasi tsunami di Davao Oriental. -Instagram@Sreehari Davados-

SUMUT.DISWAY.ID - Gempa bumi dahsyat berkekuatan 7,4 skala Richter (SR) mengguncang wilayah laut di Filipina Selatan pada Jumat pagi, 10 Oktober 2025, menewaskan sedikitnya dua orang dan menyebabkan kerusakan signifikan pada fasilitas publik.

Pusat gempa terletak sekitar 43 kilometer timur kota Manay, Provinsi Davao Oriental, dengan kedalaman 23 kilometer. Gempa ini diakibatkan oleh pergerakan lempeng di Palung Filipina, yang menegaskan risiko tinggi wilayah ini terhadap bencana alam.

Dampak Langsung dan Evakuasi

Dua korban meninggal merupakan penduduk yang terjebak di reruntuhan bangunan di Davao Oriental. Sekitar 250 pasien dari rumah sakit terdampak dievakuasi sementara ke tenda darurat. Beberapa bangunan, termasuk sekolah dan fasilitas publik, mengalami retakan dan kerusakan struktural, meski Bandara Internasional Davao tetap beroperasi tanpa pembatalan penerbangan.

Peringatan Tsunami dan Pemantauan Laut

Pusat peringatan tsunami Pasifik di Honolulu sempat mendeteksi gelombang kecil di pesisir Filipina dan Indonesia, sehingga dilakukan evakuasi di enam provinsi pesisir dekat Davao Oriental. 

Peringatan tsunami dicabut setelah dua jam karena tidak ada gelombang besar yang membahayakan, meski fluktuasi laut kecil kemungkinan masih berlangsung. Badan Meteorologi Indonesia melaporkan gelombang tsunami kecil di Sulawesi Utara, dengan tinggi 3,5 hingga 17 cm di beberapa pulau Talaud.

Konteks Gempa dan Risiko Regional

Filipina masih dalam pemulihan dari gempa sebelumnya pada 30 September 2025 berkekuatan 6,9 SR di Cebu, yang menewaskan 74 orang dan membuat ribuan warga kehilangan tempat tinggal. Wilayah kepulauan ini juga rutin dilanda sekitar 20 topan dan badai setiap tahun, sehingga kesiapsiagaan pemerintah, masyarakat, dan lembaga mitigasi bencana menjadi sangat krusial.

Pada hari yang sama, gempa lain dengan kekuatan 6,0 SR terjadi di lepas pantai Papua Nugini, sekitar 414 km timur laut Lae, namun tidak menimbulkan kerusakan signifikan.

Gempa 7,4 SR di Laut Filipina Selatan kali ini menegaskan betapa tinggi risiko bencana alam di Asia Tenggara, mulai dari gempa bumi, tsunami, hingga badai tropis. Pemerintah, masyarakat, dan lembaga mitigasi bencana di kawasan ini terus dituntut meningkatkan kesiapsiagaan dan respons cepat untuk meminimalkan korban jiwa dan kerusakan infrastruktur.

Sumber: