UK Upayakan Pencabutan Larangan Fans Maccabi Tel Aviv di Pertandingan Aston Villa

UK Upayakan Pencabutan Larangan Fans Maccabi Tel Aviv di Pertandingan Aston Villa

Pemerintah Inggris upayakan pencabutan larangan fans Maccabi Tel Aviv di Aston Villa demi keamanan dan hak penggemar.-Foto:Instagram@avfcofficial-

SUMUT.DISWAY.ID - Otoritas Inggris tengah berupaya mencabut larangan terhadap suporter Maccabi Tel Aviv yang semula dilarang menghadiri pertandingan Liga Europa di markas Aston Villa bulan depan. Keputusan awal ini menimbulkan kontroversi, mendapat kecaman dari politisi, organisasi olahraga, dan kelompok Yahudi.

Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, menilai rekomendasi polisi untuk melarang suporter tim tamu pada laga 6 November 2025 sebagai keputusan yang salah. Sementara itu, badan sepak bola Eropa, UEFA, mendorong pemerintah Inggris memastikan penggemar tim Israel dapat hadir dengan aman.

“UEFA ingin penggemar dapat mendukung tim mereka dalam lingkungan yang aman, nyaman, dan ramah. Kami mendorong semua pihak untuk menyepakati langkah-langkah yang diperlukan agar hal ini terwujud,” demikian pernyataan resmi UEFA.

Ian Murray, menteri di Departemen Kebudayaan, Media, dan Olahraga, mengatakan pemerintah “akan melakukan segala yang mungkin untuk menyelesaikan masalah ini.” Murray menambahkan bahwa Sekretaris Kebudayaan, Lisa Nandy, akan bertemu dengan Kementerian Dalam Negeri dan pemangku kepentingan lain untuk mencari jalan keluar.

Aston Villa dalam pernyataannya menyebut bahwa polisi menginformasikan klub mengenai “keprihatinan keamanan publik di luar stadion dan kemampuan menangani potensi protes pada malam pertandingan.” Larangan ini memicu kritik tajam, termasuk dari Starmer yang menegaskan, “Tugas polisi adalah memastikan semua penggemar sepak bola dapat menikmati pertandingan tanpa rasa takut akan kekerasan atau intimidasi.”

Pertandingan di Villa Park ini menjadi laga tandang pertama Maccabi Tel Aviv di Liga Europa sejak protes pro-Palestina terjadi di Stadion Thessaloniki, Yunani, saat klub tersebut menghadapi PAOK pada 24 September 2025. Saat itu, sekitar 120 penggemar tim Israel berada di belakang pagar polisi sebelum memasuki stadion.

Sejatinya, suporter Maccabi Tel Aviv sempat terlibat bentrokan dengan warga kota Amsterdam musim lalu saat tim tersebut bertandang menghadapi Ajax di Liga Europa. UEFA bahkan sempat mempertimbangkan penghentian sementara partisipasi tim Israel di kompetisinya sebelum gencatan senjata di Gaza mengubah situasi bulan ini.

Jack Angelides, CEO Maccabi Tel Aviv, menyatakan keprihatinannya atas sinyal negatif dari larangan ini. “Saya tidak menggunakan istilah ini sembarangan, tetapi ketika orang bertanya, ‘Seperti apa antisemitisme?’ Hal itu sering muncul sebagai proses bertahap … kejadian kecil yang bisa berkembang menjadi sesuatu yang lebih serius,” ujarnya kepada BBC.

Kasus ini menyoroti kompleksitas keamanan dalam sepak bola internasional, terutama ketika ketegangan politik memengaruhi persepsi dan kebijakan di dalam stadion.

Pihak berwenang Inggris kini berada di bawah tekanan untuk menyeimbangkan keselamatan publik dan hak penggemar untuk mendukung tim favorit mereka. UEFA juga menekankan pentingnya koordinasi antara klub, suporter, dan otoritas setempat agar pertandingan dapat berlangsung lancar dan aman.

Langkah pencabutan larangan ini diharapkan memberi contoh bagaimana pemerintah dan badan olahraga dapat bekerja sama menghadapi isu keamanan tanpa membatasi hak-hak penggemar.

 

 

 

Sumber: