Doa Saat Banjir dan Tanah Longsor: Panduan Lengkap Umat Islam agar Tetap Tenang di Tengah Bencana
Doa-doa saat bencana banjir dan tanah longsior.-Unsplash@serhat tug-
SUMUT,DISWAY.ID - Bencana banjir dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera dalam beberapa hari terakhir telah menimbulkan dampak yang sangat parah. Ratusan warga dilaporkan meninggal dunia, sementara ribuan lainnya kehilangan tempat tinggal setelah rumah mereka hanyut atau tertimbun material longsor.
Banyak desa masih terisolasi, akses jalan terputus, dan proses evakuasi berlangsung dalam kondisi penuh keterbatasan. Situasi ini membuat masyarakat yang selamat harus bertahan di posko darurat dengan segala kekurangan, sambil berharap bantuan terus berdatangan.
Di tengah duka dan ketidakpastian ini, masyarakat berusaha menguatkan diri agar tetap tegar menghadapi keadaan. Selain mengandalkan bantuan dan upaya penyelamatan, sebagian warga memilih memperbanyak doa sebagai bentuk permohonan pertolongan dan ketenangan batin.
Berikut doa-doa yang bisa dipanjatkan melansir NU Online:
. اَللَّهُمَّ صَيِّبًا هَنِيًّا وَسَيِّبًا نَافِعًا
Allâhumma shayyiban haniyyâ wa sayyiban nâfi'â.
Artinya:
"Wahai Tuhanku, jadikan ini hujan terpuji kesudahannya dan menjadi aliran air yang bermanfaat."
Rasulullah SAW juga mengajarkan beberapa doa yang bisa dipanjatkan agar hujan yang turun menjadi rahmat dan bukan bencana.
اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا ,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ
Allāhumma hawālainā wa lā 'alainā. Allāhumma 'alal ākāmi wal jibāli, waz zhirābi, wa buthūnil awdiyati, wa manābitis syajari.
Artinya:
"Ya Allah, turunkan-lah hujan di sekitar kami (memberkahi), bukan di atas kami (memudharatkan). Ya Allah, turunkanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah, dan tempat tumbuh pohon."
Setelah itu, Nabi Nuh AS juga mengajarkan doa saat menghadapi banjir. Doa tersebut menggambarkan permohonan perlindungan dan pertolongan kepada Allah ketika banjir datang sebagai azab atas kaum yang menolak ajaran-Nya.
Sumber: