Viral Bendera One Piece Dikibarkan Jelang 17 Agustus: Ekspresi Kreatif atau Kritik Sosial?

fenomena bendera One Piece di Indonesia menjelang HUT RI, pengibaran bendera Jolly Roger oleh warga jelang 17 Agustus, simbol bajak laut One Piece jadi tren nasionalis anak muda-as,com-
Sumut.Disway.id - Menjelang perayaan HUT RI ke-80 pada 17 Agustus 2025, publik dikejutkan oleh tren tak biasa yaitu pengibaran bendera bajak laut bergambar tengkorak bertopi jerami, ikon dari anime populer One Piece, di berbagai wilayah Indonesia.
Fenomena ini pertama kali terpantau di beberapa kawasan pemukiman dan jalanan besar di Yogyakarta, Bandung, Surabaya, hingga Tangerang Selatan. Bahkan di beberapa titik, bendera Jolly Roger itu dikibarkan berdampingan dengan bendera merah putih.
Tak hanya offline, dunia maya juga riuh, lebih dari 55 ribu unggahan menggunakan tagar terkait seperti #JollyRogerRI80 dan #BenderaOnePiece.
Bendera yang dikenal sebagai simbol bajak laut Topi Jerami dalam anime One Piece ini dianggap sebagai bentuk ekspresi diri anak muda. Namun, sebagian kalangan memandangnya sebagai kritik sosial terhadap kondisi bangsa—mewakili semangat melawan ketidakadilan dan ketimpangan.
“Anak muda sekarang ingin menyampaikan pesan dengan cara simbolik. Bendera Jolly Roger adalah ikon perlawanan yang populer karena kesetiaan dan perjuangan Luffy dan krunya melawan sistem yang korup,” ujar pengamat budaya pop, Dr. Irawan Herlambang.
Namun tidak semua pihak melihat ini positif. Ada yang menyebutnya sebagai bentuk penyimpangan nasionalisme, bahkan ada RT dan RW yang melarang pemasangan bendera non-resmi selain merah putih.
Menanggapi hal itu, Kemendagri melalui siaran pers menyatakan bahwa selama tidak menggantikan bendera negara atau simbol resmi, ekspresi budaya seperti ini masih dalam batas wajar.
“Kreativitas anak muda jangan dimatikan, tapi tetap harus diiringi edukasi nilai kebangsaan,” kata juru bicara Kemendagri.
Sementara itu, para warganet justru menyambut fenomena ini dengan antusias. Beberapa menyebutnya sebagai simbol generasi baru yang ingin merayakan kemerdekaan dengan gaya mereka sendiri.
Kalau tren ini terus meluas, mungkinkah tahun depan muncul parade kemerdekaan bertema Grand Line? Entahlah. Yang jelas, semangat untuk berani bermimpi, melawan ketidakadilan, dan setia pada kru, alias teman seperjuangan, adalah nilai yang tak lekang oleh zaman.
Sumber: