Tasak Telu: Hidangan Khas Suku Karo yang Menggugah Selera dan Sarat Makna

Tasak Telu adalah hidangan khas Suku Karo, Sumatera Utara, yang terdiri dari ayam, cipera, dan parutan kelapa-YouTube-
Sumut.Disway.id - Sumatera Utara tak hanya terkenal dengan keindahan alam dan ragam etnisnya, tetapi juga menyimpan kekayaan kuliner tradisional yang patut dijelajahi. Salah satunya adalah Tasak Telu, hidangan khas Suku Karo yang penuh cita rasa dan makna budaya.
Dalam bahasa Karo, "Tasak" berarti masak dan "Telu" berarti tiga, sehingga Tasak Telu dapat diartikan sebagai "tiga masakan". Sesuai namanya, hidangan ini terdiri dari tiga komponen utama yang berpadu dalam satu sajian khas yang menggugah selera.
Tiga Komponen dalam Tasak Telu
Tasak Telu biasanya menggunakan ayam kampung sebagai bahan utama. Ayam direbus atau dipanggang hingga empuk, lalu dicincang dan disajikan bersama dua elemen khas lainnya:
Sup kaldu ayam, yang merupakan hasil rebusan ayam dan tulangnya.
Cipera, yaitu kuah kental berwarna kekuningan yang dibuat dari tepung jagung dan kaldu ayam, ditambah racikan rempah-rempah lokal.
Tualah gatgat, yaitu kelapa parut yang digoreng setengah matang dan dicincang halus, memberi tekstur gurih dan aroma khas.
Beberapa versi tradisional dari Tasak Telu juga menambahkan darah ayam (atau hati ayam) yang dicampur dalam olahan ayamnya, menambah kekayaan rasa dan tekstur.
Cita Rasa dan Keunikan
Tasak Telu dikenal dengan cita rasa gurih, sedikit pedas, dan penuh rempah. Perpaduan bahan tradisional dan teknik memasak yang diwariskan secara turun-temurun membuat sajian ini begitu otentik dan khas.
Yang membuat Tasak Telu berbeda dari masakan ayam lain di Indonesia adalah penggunaan kelapa parut goreng dan darah ayam dalam pengolahannya, sesuatu yang jarang ditemukan di luar tradisi Karo.
Hidangan Adat yang Sarat Nilai Budaya
Tasak Telu bukan sekadar makanan, tetapi juga bagian dari identitas budaya Suku Karo. Hidangan ini hampir selalu hadir dalam upacara adat, seperti pesta pernikahan, acara merga silima, dan perayaan keluarga besar lainnya.
Tradisi menyajikan Tasak Telu menunjukkan kebersamaan, penghormatan, dan simbol kemakmuran. Proses memasaknya pun sering dilakukan secara gotong royong oleh masyarakat adat.
Sumber: