Respon Cepat Gubernur Sumut: Petani Taput Dapat Bantuan Mesin Pipil Jagung dan Pengering Modern

Gubernur Sumut Bobby Nasution memberikan bantuan mesin pipil dan pengering jagung untuk petani Tapanuli Utara. Langkah ini sebagai bagian dari upaya swasembada pangan di Sumatera Utara.-ANT-
Sumut.Disway.id - Langkah cepat dan responsif ditunjukkan Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution dalam mendukung sektor pertanian. Saat berdialog langsung dengan para petani jagung di Desa Hutatinggi, Kecamatan Parmonangan, Tapanuli Utara, Bobby menginstruksikan pengadaan lima unit mesin pipil jagung berukuran sedang untuk mempercepat proses pascapanen.
Instruksi tersebut ditujukan kepada Dinas Ketahanan Pangan dan Hortikultura Sumut. Selain itu, Bobby juga meminta Bank Sumut mengalokasikan dana Corporate Social Responsibility (CSR) untuk pengadaan mesin pengering jagung yang sesuai standar industri.
“Kalau harganya di bawah Rp70 juta, belikan dua unit langsung ya Pak. Hubungi cabang Bank Sumut di Taput,” ujar Bobby dalam kunjungannya pada Jumat 25 Juli 2025.
Bobby hadir bersama Bupati Tapanuli Utara Jonius Taripar Parsaoran Hutabarat dan sejumlah pejabat daerah. Mereka menggelar Gerakan Tanam Jagung Kolaborasi Sumut Berkah, bagian dari program menuju swasembada pangan Sumut.
Dalam kesempatan itu, para petani menyampaikan keluhan seputar sulitnya proses penjemuran jagung dan lamanya proses pipil secara manual. Salah satunya, Yunus Purba, petani jagung yang mengelola lahan seluas 25 hektare, menyatakan bahwa mesin pengering sangat dibutuhkan karena keterbatasan lahan jemur dan pentingnya kadar air jagung yang sesuai standar pabrik.
“Kami butuh alat yang simpel dan efisien. Tempat menjemur sangat terbatas di sini,” ujarnya.
Gubernur Bobby merespons cepat dengan solusi konkret: bantuan alat pertanian dan dorongan CSR. Tak hanya mesin pipil dan pengering, Pemprov Sumut juga menyerahkan bantuan berupa benih jagung, benih kacang, dan pestisida kepada petani.
Sebagai penutup kunjungan, Bobby Nasution bersama Bupati Jonius dan jajaran Forkopimda ikut menanam benih jagung secara simbolis di lahan 25 hektare. Mengenakan sepatu bot dan topi caping, mereka menunjukkan komitmen nyata pemerintah terhadap petani lokal.
Langkah ini menjadi angin segar bagi para petani yang selama ini membutuhkan dukungan dari pemerintah daerah dalam bentuk alat, teknologi, dan pembiayaan.
Sumber: