Giroud Tinggalkan LAFC: Akui Tak Cocok dan Siap Tantangan Baru di Lille

Olivier Giroud mengakhiri karier singkatnya di LAFC dan resmi pindah ke Lille. Ia akui tidak cocok dengan gaya bermain di MLS dan ingin menantang diri kembali di Ligue 1.-apphoto-
Sumut.Disway.id - Striker gaek Olivier Giroud resmi mengakhiri masa singkatnya di Los Angeles FC (LAFC) dan akan kembali ke Prancis untuk memperkuat Lille. Dalam pernyataan resminya, pemain berusia 38 tahun itu mengaku bahwa ia "tidak cocok" dengan gaya permainan LAFC dan merasa perlu menghadapi tantangan baru di penghujung kariernya.
Giroud, pencetak gol terbanyak sepanjang masa Timnas Prancis, menutup kariernya di Major League Soccer (MLS) dengan hanya mencetak lima gol dari 38 penampilan. Dalam laga terakhirnya melawan Vancouver Whitecaps, ia gagal mencetak gol dan mengalami nyeri tendon setelah hanya bermain selama 60 menit.
Giroud: “Saya Butuh Babak Baru”
“Jujur, saya berharap bisa memberikan dampak lebih besar,” ujar Giroud usai pertandingan. “Saya mencoba beradaptasi, tetapi saya sadar saya tidak cocok dengan sistem permainan tim. Saya tidak bisa melakukan hal-hal yang bukan kekuatan saya.”
Pelatih LAFC, Steve Cherundolo, dikenal dengan gaya permainan transisi cepat dan menyerang dari sisi lapangan. Strategi ini dinilai kurang cocok untuk Giroud yang lebih mengandalkan umpan silang dan duel di kotak penalti. Ia kerap diturunkan sebagai pemain cadangan, meski mengenakan nomor punggung 9.
“Saya tahu apa yang bisa saya berikan, dan saya juga tahu apa yang tidak bisa saya lakukan,” tambahnya. “Sekarang waktunya mengucapkan selamat tinggal, dan saya mendoakan yang terbaik untuk rekan-rekan di LAFC.”
Giroud mengonfirmasi akan bergabung dengan Lille, klub Ligue 1 yang musim lalu finis di peringkat kelima dan akan berlaga di Liga Europa. Ini akan menjadi penampilan pertamanya di Ligue 1 sejak meninggalkan Montpellier pada 2012 untuk bergabung dengan Arsenal.
“Banyak orang Prancis senang saya kembali, seperti juga Paul Pogba. Ini bukan rencana awal saya, tapi kadang hidup membawa kita ke arah yang tak terduga,” katanya.
Giroud juga menyebut bahwa Lille memenuhi berbagai aspek yang ia dan keluarganya butuhkan. Ia bertekad bukan hanya menjadi pemain penting di lapangan, tapi juga pemimpin bagi pemain muda di ruang ganti.
Sebelum ke LAFC, Giroud sukses besar di Eropa. Ia meraih gelar Liga Champions dan Liga Europa bersama Chelsea, serta Serie A bersama AC Milan. Kini, ia menatap babak terakhir kariernya dengan semangat baru di tanah kelahirannya.
“Saya senang karena Lille adalah klub besar. Bermain di Liga Europa juga sangat positif. Saya siap untuk babak terakhir ini.”
Kepindahan Giroud ke Lille menjadi bukti bahwa meski usia tak muda lagi, semangat bertarungnya tetap menyala. Gagal bersinar di LAFC tak membuatnya patah arang, melainkan menjadi motivasi untuk menutup karier dengan penuh makna di Ligue 1.
Sumber: