Mengenal Masjid Raya Al Mashun, Warisan Kesultanan Deli yang Menawan

Masjid Raya al Mashun Medan--duniamasjid.islamic-center.or.id
SUMUT.DISWAY.ID-Terletak di jantung Kota Medan, Sumatera Utara, Masjid Raya Al Mashun berdiri kokoh sebagai salah satu masjid bersejarah dan megah di Indonesia.
Dilansir dari berbagai sumber, dibangun pada masa Kesultanan Deli, masjid ini tak hanya menjadi pusat kegiatan keagamaan, tetapi juga menjadi ikon budaya dan kebanggaan masyarakat Medan.
Nama "Al Mashun" dipilih oleh Sultan Ma'mun Ar-Rasyid, pemimpin Kesultanan Deli, yang memiliki arti "dipelihara" atau "dilindungi" dalam bahasa Arab.
BACA JUGA:Gercep! Pj Gubernur Sumatera Utara Agus Fatoni Bahas PON XXI Bareng Menpora
Pemberian nama ini mencerminkan harapan agar masjid ini selalu dalam lindungan Allah SWT dan terjaga dari segala kerusakan.
Hal ini sejalan dengan visi Ma'mun Ar-Rasyid yang ingin membangun masjid yang lebih megah daripada istananya sendiri, Istana Maimun.
Sejarah Panjang sebagai Warisan Kesultanan Deli
Pembangunan Masjid Raya Al Mashun dimulai pada 21 Agustus 1906 dan selesai pada 10 September 1909.
Masjid ini menjadi simbol kejayaan Kesultanan Deli dan menjadi saksi bisu berbagai peristiwa penting dalam sejarah Medan.
BACA JUGA:Profil Agus Fatoni Pj Gubernur Sumatera Utara, Karir Berawal dari Ajudan
Banyak upacara keagamaan dan acara kerajaan yang diadakan di masjid ini, menjadikannya bagian integral dari kehidupan masyarakat Medan.
Perpaduan Arsitektur yang Menakjubkan
Masjid Raya Al Mashun memiliki arsitektur yang unik dan indah, memadukan gaya Timur Tengah, India, dan Spanyol.
Kubah besar, empat menara menjulang tinggi, dan desain interior yang rumit menjadi ciri khas masjid ini.
Sumber: