Mpok Alpa Tutup Usia karena Kanker, Kesadaran Deteksi Dini dan Kesehatan Jadi Sorotan

Komedian Mpok Alpa meninggal dunia pada 15 Agustus 2025 akibat kanker. Artikel ini membahas penyakit kanker, gejala, jumlah penderita di Indonesia, pengobatan, serta pentingnya deteksi dini dan pola hidup sehat.-Instagram@nina_mpokalpa-
Sumut.Disway.id – Dunia hiburan Tanah Air berduka atas meninggalnya Nina Carolina, yang lebih dikenal sebagai Mpok Alpa, pada Jumat, 15 Agustus 2025 pukul 08.31 WIB saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Brawijaya (RSB).
Meski belum ada konfirmasi resmi dari pihak rumah sakit mengenai jenis kanker yang diderita, ibu dari empat anak ini dikabarkan telah beberapa bulan mengalami sakit akibat penyakit tersebut.
Raffi Ahmad mengungkapkan, “Jadi memang dia ini sakit kanker dan sudah beberapa bulan mengeluh sakit karena penyakit yang diidapnya.” Hal serupa dikonfirmasi oleh Irfan Hakim, rekan almarhumah di beberapa acara televisi.
“Dia selalu bilang tidak mau menyusahkan orang, dan kami sangat menghargai permintaan privasinya,” ujar Irfan Hakim.
Kanker dan Dampaknya di Indonesia
Meninggalnya Mpok Alpa menjadi pengingat pentingnya kesadaran kesehatan, terutama terhadap penyakit kanker. Kanker merupakan kondisi medis serius yang ditandai oleh pertumbuhan sel abnormal secara tidak terkendali, yang dapat menyerang jaringan di sekitarnya dan menyebar ke organ lain melalui darah atau sistem limfatik. Jenis kanker sangat beragam, termasuk kanker payudara, paru-paru, serviks, hingga leukemia.
Menurut data Kementerian Kesehatan, setiap tahun Indonesia mencatat lebih dari 350.000 kasus kanker baru, dengan ribuan kematian akibat keterlambatan diagnosis dan keterbatasan akses pengobatan. Hal ini menunjukkan perlunya deteksi dini, pola hidup sehat, dan pemeriksaan rutin ke fasilitas kesehatan.
Gejala dan Pencegahan
Gejala kanker bervariasi tergantung jenis dan lokasi sel abnormal. Tanda umum meliputi benjolan di tubuh, penurunan berat badan drastis, perdarahan abnormal, nyeri berkepanjangan, dan perubahan kulit. Pencegahan dapat dilakukan melalui pola hidup sehat, berhenti merokok, diet seimbang, olahraga rutin, dan vaksinasi untuk jenis kanker tertentu, seperti kanker serviks.
Pengobatan bergantung pada jenis, stadium, dan kondisi pasien. Metode meliputi operasi, kemoterapi, radioterapi, terapi target, hingga imunoterapi. Keberhasilan terapi sangat dipengaruhi oleh deteksi dini, kualitas fasilitas kesehatan, dan kepatuhan pasien.
Kematian Mpok Alpa mengingatkan masyarakat bahwa kanker dapat menyerang siapa saja, tanpa memandang usia atau profesi. Almarhumah meninggalkan seorang suami dan empat anak. Penggemar dan masyarakat diimbau menghormati privasi keluarga, sekaligus meningkatkan kesadaran akan pentingnya deteksi dini kanker dan pola hidup sehat.
Edukasi dan kampanye kesehatan menjadi kunci untuk menurunkan angka kematian akibat kanker. Masyarakat dianjurkan menerapkan gaya hidup sehat, rutin melakukan pemeriksaan, dan mendukung pasien kanker secara positif.
Sumber: