BMKG Ingatkan Warga Waspada Pasca Gempa Magnitudo 6,6 di Sarmi, Papua

BMKG ingatkan warga Sarmi, Papua tetap waspada pasca gempa magnitudo 6,6, meski tidak berpotensi tsunami.-Foto: Ilustrasi Pixabay@Devandas-
SUMUT.DISWAY.ID - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat di Papua untuk tetap waspada setelah gempa bumi bermagnitudo 6,6 mengguncang wilayah Sarmi pada Kamis, pukul 14.14 WIT. Meski gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami, BMKG menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap kemungkinan gempa susulan.
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Jayapura, Herlambang Hudha, menjelaskan bahwa gempa yang terjadi termasuk kategori dangkal. “Gempa susulan yang mungkin terjadi dikarenakan gempa tersebut tergolong dangkal,” ujarnya di Jayapura, Kamis.
Guncangan gempa dirasakan cukup kuat di Sarmi dan sekitarnya. Bahkan, beberapa daerah seperti Wamena, Kota Jayapura, dan Kabupaten Jayapura turut merasakan getaran. Berdasarkan pantauan BMKG, intensitas getaran mencapai skala V MMI di Sarmi, yang artinya banyak warga merasakan guncangan, dan sebagian bangunan mengalami kerusakan ringan.
Herlambang menambahkan, gempa bumi ini terjadi akibat aktivitas Sesar Anjak Mamberamo. Analisis mekanisme sumber menunjukkan pergerakan gempa bersifat naik (thrust fault), yang biasanya menimbulkan guncangan kuat di sekitar episentrum. Dengan kedalaman hiposentrum yang dangkal, efek getaran terasa lebih signifikan dibanding gempa yang lebih dalam.
“Kami berharap pemerintah daerah segera melakukan survei lapangan untuk memastikan kondisi masyarakat serta menilai dampak terhadap infrastruktur,” ujar Herlambang. Ia juga menekankan pentingnya koordinasi cepat dengan pihak terkait untuk mitigasi risiko, terutama pada bangunan dan fasilitas umum yang retak akibat gempa.
BMKG menekankan masyarakat tetap tenang dan menghindari penyebaran informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Herlambang mengimbau warga untuk selalu memperbarui informasi melalui kanal resmi BMKG. Selain itu, masyarakat disarankan menjauhi bangunan retak dan memilih area terbuka jika terjadi gempa susulan.
Gempa di Sarmi ini menjadi pengingat bagi masyarakat Papua tentang pentingnya kesiapsiagaan bencana. Wilayah ini memang dikenal rawan gempa akibat letak geologisnya yang berada di kawasan Sesar Mamberamo. Pemerintah daerah dan BMKG telah berkoordinasi untuk melakukan pemantauan berkelanjutan.
Selain itu, BMKG akan terus memantau aktivitas seismik di seluruh Papua dan segera memberikan informasi terbaru jika terdapat perkembangan baru. Herlambang Hudha menekankan bahwa masyarakat harus selalu siap menghadapi gempa susulan, meski intensitasnya kemungkinan lebih rendah dibanding gempa utama.
Warga yang tinggal di daerah rawan gempa diimbau untuk memiliki rencana darurat, seperti menyiapkan lokasi aman, persediaan air, dan makanan, serta mengetahui jalur evakuasi terdekat. Keberadaan alat komunikasi dan mengikuti peringatan resmi menjadi kunci agar masyarakat bisa bertindak cepat dan tepat saat gempa terjadi.
Dengan kewaspadaan yang tinggi, potensi korban jiwa dan kerusakan dapat diminimalkan. BMKG menekankan bahwa edukasi dan kesiapsiagaan bencana adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat. Peningkatan kesadaran tentang gempa bumi di wilayah Sarmi dan sekitarnya menjadi langkah penting untuk mengurangi risiko bencana alam.
BMKG mengingatkan sekali lagi, meski tidak ada potensi tsunami, gempa susulan tetap bisa terjadi. Oleh karena itu, warga diminta mengikuti arahan pihak berwenang, tidak panik, dan menempatkan keselamatan diri sebagai prioritas utama.
Sumber: