Protes Jalanan di Maroko Tak Ganggu Persiapan Piala Afrika 2025, CAF Yakin Turnamen Berjalan Sukses

CAF pastikan Piala Afrika 2025 di Maroko tetap berjalan lancar meski ada protes jalanan terkait pembangunan stadion. Temukan update terbaru persiapan turnamen dan stadion utama di Maroko.-Instagram@CAF-
SUMUT.DISWAY.ID - Presiden Konfederasi Sepak Bola Afrika (CAF), Patrice Motsepe memastikan, persiapan Piala Afrika 2025 di Maroko tetap aman meski negara itu diguncang protes jalanan yang menyoroti pengeluaran besar untuk pembangunan stadion.
Maroko, yang tengah membangun stadion sepak bola terbesar di dunia untuk menjadi tuan rumah bersama Piala Dunia 2030, menghadapi demonstrasi di lebih dari selusin kota.
Para pengunjuk rasa, sebagian besar generasi muda, menyoroti alokasi anggaran untuk stadion sementara sektor kesehatan dan pendidikan dianggap kurang mendapat perhatian.
“Maroko adalah Plan A, Plan B, dan Plan C,” ujar Motsepe dalam konferensi pers setelah pertemuan tahunan CAF, menekankan bahwa turnamen tetap akan berlangsung sesuai rencana.
Protes dipimpin oleh kelompok daring bernama Gen Z 212, dan menyuarakan tuntutan agar pemerintah memperhatikan kesempatan kerja, kesehatan, dan pendidikan. Beberapa pemain tim nasional, seperti Sofyan Amrabat dan Yassine Bounou, turut menunjukkan dukungan mereka melalui media sosial.
CAF menegaskan, turnamen 24 tim yang berlangsung selama empat minggu, mulai 21 Desember 2025, tidak akan terganggu.
“Kami yakin sepenuhnya dapat bekerja sama dengan pemerintah Maroko dan rakyatnya untuk menyelenggarakan Piala Afrika paling sukses dalam sejarah,” tambah Motsepe.
Fouzi Lekjaa, Wakil Presiden Pertama CAF sekaligus pemimpin sepak bola Maroko dan penasihat keuangan pemerintah, turut memastikan dukungan penuh pemerintah dalam persiapan turnamen.
Proyek stadion Maroko diperkirakan menelan biaya hingga 5 miliar dolar AS, termasuk renovasi dan pembangunan venue utama.
Beberapa stadion yang menjadi pusat Piala Afrika 2025 antara lain Grade Stade de Tangier yang diperluas menjadi 75.000 kursi, serta Prince Moulay Abdellah Stadium di Rabat yang direnovasi hingga menampung 70.000 penonton.
Selain itu, Maroko juga membangun Hassan II Stadium di Casablanca dengan kapasitas 115.000 penonton untuk menjadi salah satu venue final Piala Dunia 2030, yang akan digelar bersama Spanyol dan Portugal.
Turnamen Piala Afrika 2025 akan menampilkan format 48 tim, dengan sebagian laga awal dijadwalkan di beberapa negara Amerika Selatan seperti Argentina, Paraguay, dan Uruguay, sebagai bagian dari pengaturan pra-Piala Dunia 2030.
CAF menegaskan bahwa komitmen terhadap kualitas turnamen tetap menjadi prioritas. Protes jalanan dianggap sebagai dinamika sosial yang terpisah dari persiapan infrastruktur dan pelaksanaan pertandingan. Semua pihak bekerja sama memastikan pengalaman kompetitif bagi pemain dan penonton tetap optimal.
Dengan dukungan pemerintah, CAF, dan masyarakat Maroko, Piala Afrika 2025 diyakini akan menjadi turnamen yang sukses dan aman, sekaligus menjadi ajang penting untuk memperlihatkan kemampuan Maroko dalam menyelenggarakan event sepak bola internasional berskala besar.
Sumber: