BNPB Koreksi Data Korban Bencana Sumatera Usai Temuan Jenazah Makam Tergerus Banjir
BNPB melakukan koreksi data korban meninggal bencana di Aceh, Sumut, dan Sumbar setelah menemukan jenazah pemakaman lama tergerus banjir. Data terbaru menunjukkan 964 korban meninggal.-Foto:IG@basarnas-
SUMUT.DISWAY.ID - Proses pendataan korban meninggal akibat bencana alam di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar) menghadirkan tantangan tak terduga. Tim BNPB menemukan ada sejumlah jenazah yang muncul di lapangan bukan korban bencana terkini, melainkan jasad dari pemakaman lama yang tergerus banjir.
Temuan ini memaksa BNPB melakukan koreksi besar terhadap data awal korban meninggal.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan bahwa verifikasi mendalam ini penting agar jumlah korban yang dilaporkan benar-benar akurat.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi (Kapusdatinkom) Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan adanya jasad yang ditemukan ternyata bukan korban bencana terkini.
Jenazah dari Pemakaman Lama Tergerus Banjir
Abdul Muhari mengatakan koreksi data dilakukan setelah tim di lapangan menemukan hal yang tak terduga.
"Ternyata ada jasad yang ditemukan merupakan jasad korban dari pemakaman yang tergerus banjir," jelasnya, merujuk pada beberapa jenazah yang semula masuk daftar korban bencana.
Artinya, jasad yang ditemukan merupakan korban yang telah meninggal sebelum bencana dan sebelumnya telah dikuburkan di kawasan terdampak banjir. Ketika banjir menyapu wilayah tersebut, makam-makam ikut tergerus dan jasadnya muncul ke permukaan.
Jasad Dikeluarkan Demi Akurasi Data
BNPB menegaskan bahwa jenazah-jenazah tersebut dikeluarkan dari daftar korban meninggal bencana Sumatera. Abdul Muhari menekankan bahwa proses verifikasi yang dilakukan di tiga kabupaten terdampak sangat penting.
"Ini kemudian kami keluarkan dari data sehingga ada beberapa kali koreksi data," ujarnya.
Proses identifikasi mendalam ini memastikan data yang dilaporkan oleh BNPB mencerminkan korban yang meninggal akibat dampak langsung dari bencana alam terkini.
Meskipun koreksi masih berjalan, BNPB melaporkan adanya tiga jenazah korban baru pada Selasa 9 Desember 2025. Saat ini, korban meninggal tercatat sebanyak 964 orang, sementara 264 orang lainnya masih dinyatakan hilang dan dalam proses pencarian.
Sumber: