Operasi SAR Aceh: 1.792 Warga Dievakuasi, Basarnas Cari 254 Korban Hilang

 Operasi SAR Aceh: 1.792 Warga Dievakuasi, Basarnas Cari 254 Korban Hilang

Basarnas Banda Aceh mengumumkan perkembangan operasi SAR di 23 kabupaten/kota di Aceh. Total 1.792 warga dievakuasi, 277 orang meninggal dunia, dan 254 korban hilang/-Foto:ANT-

SUMUT.DISWAY.ID - Kantor SAR Banda Aceh merilis perkembangan terbaru operasi pencarian dan pertolongan (SAR) yang berlangsung hingga Rabu, 3 Desember 2025, pukul 20.00 WIB. Laporan itu mencatat sebanyak 1.792 warga di berbagai wilayah Aceh berhasil dievakuasi akibat bencana banjir dan tanah longsor yang melanda provinsi tersebut sejak beberapa hari terakhir.

Dari total korban yang dievakuasi, 1.515 orang dinyatakan selamat, sementara 277 warga meninggal dunia. Selain itu, tim SAR Gabungan masih berupaya mencari 254 orang yang dilaporkan hilang dan tengah dalam proses penelusuran.

Fokus Pencarian di 23 Kabupaten/Kota

Operasi SAR berskala besar ini berlangsung intensif di 18 wilayah terdampak yang tersebar pada 23 kabupaten dan kota di Aceh. Meskipun setiap wilayah menunjukkan tingkat dampak yang bervariasi, sebagian besar lokasi mengalami banjir besar hingga longsor yang memutus total akses permukiman.

Beberapa kabupaten ditetapkan sebagai lokasi prioritas karena jumlah warga terdampak signifikan. Lokasi tersebut meliputi Aceh Besar, Aceh Selatan, Aceh Tengah, Aceh Tenggara, Bener Meriah, hingga Gayo Lues. Selain itu, daerah perkotaan seperti Kota Lhokseumawe, Sabang, dan Banda Aceh juga mengalami dampak berupa banjir meluas dan terdapat korban hilang yang masih dalam penelusuran.

Basarnas menegaskan, seluruh unsur SAR gabungan, mulai dari TNI, Polri, BPBD, relawan, hingga masyarakat, terus bekerja secara optimal. Kondisi medan yang cukup berat, cuaca yang masih tidak stabil, dan tingginya arus air di beberapa titik menjadi tantangan utama yang dihadapi petugas di lapangan.

Selain fokus utama pada evakuasi, petugas memperluas area pencarian pada wilayah-wilayah yang terisolasi untuk mempercepat penemuan korban hilang. Upaya ini dilakukan melalui kombinasi patroli darat, penyisiran aliran sungai, serta penggunaan peralatan bantu seperti perahu karet dan drone pemantau.

Basarnas mengajak seluruh masyarakat untuk terus memberikan dukungan doa bagi kelancaran operasi ini, agar seluruh korban dapat segera ditemukan dan proses penanganan darurat dapat berjalan dengan baik. Tim di lapangan bekerja dengan intensitas tinggi dan membutuhkan dukungan kondisi cuaca yang stabil.

"Kita doakan bersama agar operasi SAR berjalan lancar, segera selesai, seluruh korban ditemukan, dan teman-teman Tim SAR Gabungan diberikan kesehatan dan kekuatan," tutup keterangan resmi tersebut.

 

Sumber: