Sumut.Distway.id – Tottenham Hotspur resmi menjuarai Liga Europa 2024/2025 setelah menumbangkan Manchester United dengan skor tipis 1-0 dalam laga final yang digelar di Stadion San Mames, Bilbao, Kamis 22 Mei 2025 WIB.
Gol tunggal Brennan Johnson di menit ke-42 menjadi pembeda dalam laga yang berlangsung ketat. Momen emas terjadi saat umpan silang dari Pape Sarr memantul dari Luke Shaw dan jatuh tepat di depan Johnson. Sang penyerang pun tak menyia-nyiakan peluang dan mendorong bola melewati garis gawang.
Kemenangan ini mengakhiri puasa trofi Tottenham selama 17 tahun, sejak terakhir kali mengangkat Piala Liga Inggris pada 2008. Lebih spesial lagi, ini menjadi gelar Eropa pertama sejak meraih Piala UEFA tahun 1984.
Di hadapan 50.000 penonton yang memadati stadion, pasukan Ange Postecoglou tampil penuh semangat meski musim mereka di Premier League cukup suram. Kemenangan ini sekaligus memastikan tiket ke Liga Champions musim depan.
Son Heung-min masuk sebagai pemain pengganti pada menit ke-67 dan menjadi kapten yang mengangkat trofi saat seremoni berlangsung. Sementara itu, Micky van de Ven melakukan penyelamatan gemilang di garis gawang, menepis sundulan Hojlund yang nyaris menyamakan kedudukan bagi United.
Penampilan cemerlang kiper Guglielmo Vicario juga jadi sorotan. “Saya masih tidak percaya apa yang kami lakukan malam ini, sungguh luar biasa. Kami telah menulis sejarah di tahun 2025,” ujarnya penuh emosi.
Bagi Brennan Johnson, ini jadi momen pembuktian. “Sejak saya datang ke sini, orang bilang Tottenham tim bagus tapi nggak bisa juara. Tapi kami berhasil,” ucapnya bangga.
Tottenham menutup kampanye Liga Europa musim ini dengan catatan impresif: 10 kemenangan, tiga kali imbang, dan hanya dua kali kalah. Dengan total 98 kemenangan di ajang UEFA Cup-Liga Europa, Spurs resmi menjadi tim paling sukses dalam sejarah kompetisi ini menurut data UEFA.
Sebaliknya, kekalahan ini makin menambah tekanan kepada pelatih Manchester United, Ruben Amorim. United menutup musim tanpa tiket Eropa, hanya finis di posisi ke-16 klasemen Premier League, satu strip di atas Tottenham.
Amorim mengakui rasa sakitnya. “Kami adalah tim yang lebih baik malam ini, tapi kalah tetaplah kalah. Kami harus hadapi kenyataan ini,” ujarnya.
Dengan kemenangan ini, Tottenham menulis sejarah baru dan membuktikan bahwa mereka bukan lagi sekadar tim hiburan, tapi tim juara yang sesungguhnya.