Crystal Palace Tunggu Putusan UEFA Terkait Kepemilikan Ganda dengan Lyon

Crystal Palace Tunggu Putusan UEFA Terkait Kepemilikan Ganda dengan Lyon

Partisipasi Crystal Palace di Liga Europa musim depan masih belum pasti karena UEFA menunda keputusan terkait kepemilikan ganda dengan Lyon melalui investor John Textor.-apphoto-

Sumut.Disway.id - Harapan Crystal Palace untuk tampil di Liga Europa 2025-2026 masih menggantung setelah UEFA menunda keputusan terkait dugaan konflik kepemilikan dengan klub Prancis, Olympique Lyonnais. Kedua klub tersebut dimiliki oleh pengusaha Amerika, John Textor, yang berpotensi melanggar regulasi UEFA mengenai kepemilikan ganda.

UEFA memiliki aturan ketat yang melarang satu pihak memiliki pengaruh signifikan terhadap lebih dari satu klub yang lolos ke kompetisi Eropa yang sama. Dalam kasus ini, Textor merupakan pemilik Lyon dan sekaligus memiliki 43% saham di Crystal Palace, meski diklaim bahwa pengaruhnya terhadap pengambilan keputusan di klub Inggris tersebut terbatas.

Kondisi yang Membuat UEFA Dilema

Baik Crystal Palace maupun Lyon sama-sama lolos ke Liga Europa berdasarkan performa musim ini. Palace memastikan tiket Eropa pertama mereka setelah menjuarai Piala FA 2025 usai menaklukkan Manchester City, sedangkan Lyon finis di peringkat keenam Ligue 1.

Situasi ini menempatkan UEFA dalam posisi sulit. Jika terbukti melanggar, salah satu klub bisa didiskualifikasi dari kompetisi. Namun, kondisi semakin kompleks karena Lyon tengah menghadapi ancaman degradasi ke Ligue 2 akibat masalah keuangan, yang jika dikonfirmasi, bisa menjadi "jalan keluar" bagi Palace.

UEFA menyatakan bahwa Lyon sebelumnya telah "menyetujui pengecualian dari kompetisi klub UEFA 2025-26" jika regulator sepak bola Prancis (DNCG) benar-benar menurunkan mereka ke kasta kedua.

Textor: Siap Melepas Saham di Palace

Untuk menghindari konflik kepemilikan, John Textor telah menyepakati penjualan sahamnya di Crystal Palace kepada Woody Johnson, pemilik klub NFL New York Jets. Namun hingga kini, kesepakatan tersebut belum sepenuhnya rampung, membuat Palace tetap berada dalam radar pengawasan UEFA.

Meski Textor telah mengurangi perannya secara operasional di klub London tersebut, UEFA tetap berwenang menentukan apakah pengaruhnya masih cukup besar untuk melanggar regulasi multi-klub ownership.

Lyon Ajukan Banding, Palace Harus Bersabar

Lyon tengah mengajukan banding atas keputusan otoritas Prancis soal kemungkinan degradasi, dan hasilnya akan sangat menentukan nasib kedua klub. Jika banding Lyon ditolak dan mereka resmi turun ke Ligue 2, Palace kemungkinan besar akan diperbolehkan tampil di Liga Europa.

Sebaliknya, jika Lyon tetap bertahan di Ligue 1 dan lolos ke kompetisi Eropa, UEFA harus memutuskan klub mana yang tetap bertahan — dan Palace berpotensi jadi pihak yang dirugikan meskipun berstatus juara Piala FA.

Partisipasi Crystal Palace di Liga Europa musim depan untuk sementara tertunda menanti kepastian dari dua hal: hasil banding Lyon dan keputusan UEFA terkait kepemilikan ganda. Untuk klub yang baru pertama kali mencicipi kompetisi Eropa sejak berdiri, ini tentu menjadi penantian menegangkan.

UEFA diharapkan memberikan keputusan final sebelum pengundian resmi Liga Europa musim 2025-2026 dilakukan.

 

Sumber: