Air Jernih Belum Tentu Sehat! Begini Cara Mengecek Kualitas Air yang Sebenarnya

Air Jernih Belum Tentu Sehat! Begini Cara Mengecek Kualitas Air yang Sebenarnya

Air jernih bukan jaminan sehat. Banyak kontaminan berbahaya yang tidak terlihat mata. -pixabay-

SUMUT.DISWAY.ID - Air adalah elemen vital dalam kehidupan manusia. Kita memanfaatkannya setiap hari untuk minum, memasak, mandi, mencuci, hingga menjaga kebersihan lingkungan. Namun, jangan terkecoh oleh penampilan luar. Air yang tampak jernih belum tentu benar-benar bersih dan aman.

Faktanya, banyak kontaminan berbahaya seperti mikroorganisme penyebab penyakit, logam berat, serta senyawa kimia beracun yang tidak bisa terlihat kasat mata. Paparan jangka panjang bisa memicu masalah serius, mulai dari penyakit menular, kerusakan organ, hingga kanker.

Apa Itu Air Bersih Menurut Standar Kesehatan?

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 32 Tahun 2017, air bersih adalah air yang dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, memenuhi syarat kesehatan, dan aman diminum bila sudah dimasak. Artinya, air bersih bukan hanya terlihat jernih, tetapi juga harus bebas dari pencemaran fisik, kimia, dan mikrobiologi. Standar ini hanya bisa dipastikan melalui uji laboratorium.

Pentingnya Pemeriksaan Kualitas Air

Pemeriksaan kualitas air bukan sekadar formalitas, melainkan langkah preventif untuk mencegah penyakit. Air tercemar bisa menjadi media penularan diare, kolera, hepatitis A, hingga penyakit kulit. Kandungan logam berat seperti timbal atau merkuri bahkan bisa menimbulkan gangguan saraf, merusak organ vital, serta menghambat tumbuh kembang anak.

Selain itu, pemeriksaan kualitas air bermanfaat untuk:

Menentukan kelayakan sumber air (sumur, PDAM, penampungan).

Menghindari pemakaian air yang terkontaminasi tanpa disadari.

Menyusun langkah perbaikan bila ditemukan masalah.

Parameter yang Diuji dalam Kualitas Air

Fisik: warna, bau, rasa, suhu, dan kekeruhan.

Kimia: pH, kadar zat besi, mangan, nitrat, nitrit, arsen, merkuri, hingga timbal.

Mikrobiologi: keberadaan bakteri patogen seperti E. coli dan coliform, indikasi pencemaran limbah organik.

Sumber: