BMKG Deteksi 14 Titik Panas di Sumut: Waspada Potensi Karhutla dan Cuaca Ekstrem

Sumut.Disway.id - Sebanyak 14 titik panas (hotspot) terdeteksi di berbagai wilayah di Sumatera Utara pada Sabtu, 14 Juni 2025. Data ini dirilis oleh Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan, yang memantau kondisi atmosfer melalui teknologi satelit.

Menurut Prakirawan BBMKG Wilayah I, Defri Mendoza, titik panas tersebut terpantau berdasarkan data dari satelit TERRA, AQUA, SNPP, dan NOAA20, yang biasa digunakan untuk mendeteksi potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

“Sebaran titik panas meliputi beberapa daerah, antara lain satu titik di Labuhanbatu Selatan, satu di Dairi, dua di Mandailing Natal, dua di Tapanuli Tengah, dan delapan titik di Tapanuli Utara,” jelas Defri.

Meskipun belum dikonfirmasi adanya kebakaran aktif, keberadaan hotspot ini perlu menjadi perhatian serius, terutama mengingat musim kemarau yang dapat meningkatkan risiko penyebaran api di area vegetasi kering.

Cuaca Sumatera Utara Diprediksi Didominasi Hujan Ringan

Sementara itu, prakiraan cuaca BMKG untuk Minggu, 15 Juni 2025 menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah di Sumut diprediksi berawan dengan potensi hujan ringan. Pada pagi hari, hujan ringan dapat terjadi hampir merata, termasuk wilayah dataran tinggi dan pesisir.

Siang hingga sore hari, cuaca diperkirakan tetap berawan dengan potensi hujan di sejumlah wilayah seperti Labuhan Batu dan Toba. Pada malam hari, kondisi hujan ringan merata masih bisa terjadi di sebagian besar kabupaten.

Sedangkan pada dini hari, potensi hujan ringan hingga sedang diprediksi melanda wilayah seperti Humbang Hasundutan, Sibolga, Langkat, Mandailing Natal, Pakpak Bharat, Samosir, hingga Tapanuli Raya.

Detail Prakiraan Cuaca:

Suhu udara: 15 – 35 derajat Celcius

Kelembaban udara: 60 – 98 persen

Arah angin: dari Tenggara ke Barat

Kecepatan angin: 4 – 8 km/jam

BMKG Imbau Waspada Cuaca Panas dan Angin Kencang

BMKG juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap suhu panas ekstrem dan angin kencang yang berpotensi muncul dalam beberapa hari ke depan. Masyarakat disarankan untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan, terutama saat siang hari, dan tetap mengikuti pembaruan informasi resmi dari BMKG.

“Kami mengajak masyarakat untuk proaktif menjaga lingkungan dan tidak melakukan aktivitas yang berisiko memicu kebakaran, seperti pembakaran lahan atau sampah terbuka,” kata Defri Mendoza menegaskan.

 

Sumber: