Lamine Yamal Gagal Cetak Gol Penentu, Barcelona Tersingkir Dramatis dari Liga Champions

Lamine Yamal nyaris menjadi pahlawan Barcelona di semifinal Liga Champions, namun peluang emasnya digagalkan Yann Sommer.-apphoto-
Sumut.Disway.id - Barcelona harus mengubur impian tampil di final Liga Champions setelah kalah dramatis dari Inter Milan dengan agregat 7-6.
Dalam pertandingan leg kedua yang berlangsung di San Siro, Barcelona bermain imbang 4-4, namun gagal melaju karena kalah di babak perpanjangan waktu.
Sorotan utama jatuh kepada Lamine Yamal, pemain muda sensasional yang tampil brilian namun gagal memanfaatkan peluang emas di detik-detik krusial.
Enam menit memasuki tambahan waktu, Yamal membawa bola memasuki kotak penalti Inter Milan. Dengan hanya satu bek dan kiper Yann Sommer di hadapannya, Yamal punya peluang terbuka untuk membawa Barcelona unggul dan lolos ke final.
Namun, tendangan kaki kirinya terlalu lemah dan langsung diamankan Sommer, menjadi momen penyesalan terbesar bagi Barcelona malam itu.
Padahal, pemain berusia 17 tahun itu tampil impresif sepanjang pertandingan. Ia menciptakan beberapa peluang berbahaya dan bahkan nyaris mencetak gol dengan tembakan jarak jauh di menit ke-77.
Tapi Sommer, yang kemudian dinobatkan sebagai pemain terbaik pertandingan, berhasil menggagalkan semua upaya Yamal dengan penyelamatan gemilang.
"Penyelamatan yang paling saya ingat? Tentu saja yang terakhir dari Lamine Yamal," ujar Sommer kepada Sky Italia dalam kutipan yang dikutip UEFA. "Dia pemain hebat, tapi saya berhasil menggagalkannya." sambu Sommer bangga.
Pertandingan berjalan seru dan penuh drama. Setelah Barcelona unggul lewat gol Raphinha di menit ke-87, Inter menyamakan kedudukan melalui Francesco Acerbi tak lama kemudian.
Skor imbang 3-3 memaksa laga berlanjut ke perpanjangan waktu, di mana Inter mencetak satu gol tambahan untuk memastikan tempat di final.
Yamal, yang sempat mencetak gol indah di leg pertama di Camp Nou, tampak kecewa berat setelah gagal mencetak gol penentu. Ia terlihat menutupi wajahnya dengan kaus setelah peluit akhir dibunyikan.
Kegagalan ini membuat Barcelona harus menunggu lebih lama untuk kembali ke final Liga Champions, setelah terakhir kali meraihnya pada 2015. Sementara itu, bagi Yamal, pengalaman ini menjadi pelajaran pahit dalam perjalanan kariernya yang masih panjang dan penuh potensi.
Sumber: