Aman atau Berisiko? Begini Cara Menentukan Telur yang Sudah Kedaluwarsa

Deskripsi: Telur kedaluwarsa bisa aman dikonsumsi jika disimpan benar. Simak cara mengecek kesegaran dan tips penyimpanan agar tetap aman.-Unsplash@D Z-
SUMUT.DISWAY.ID - Telur termasuk bahan makanan pokok yang praktis, bergizi, dan kaya protein. Banyak rumah tangga menyimpannya untuk kebutuhan sarapan atau camilan cepat. Namun, pertanyaan yang sering muncul adalah: apakah Telur yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa masih aman dikonsumsi?
Sebenarnya, telur bisa tetap aman dimakan meski melewati tanggal kadaluwarsa, asalkan disimpan dengan benar. Perbedaan antara telur yang sudah kadaluwarsa tapi masih layak konsumsi dan telur yang rusak harus diketahui. Telur yang rusak dapat mengandung bakteri berbahaya seperti Salmonella, yang bisa menyebabkan sakit perut, muntah, diare, dan demam.
Berapa lama telur bertahan?
Telur yang sudah dicuci dan disimpan di lemari pendingin biasanya tetap segar selama 3–5 minggu. Dibandingkan protein lain seperti daging atau susu, telur memiliki umur simpan yang relatif lebih lama. Label tanggal pada kemasan telur membantu mengetahui seberapa lama telur masih layak dikonsumsi.
Beberapa jenis label yang umum pada kemasan telur:
Best-by: Telur berada pada kualitas terbaik sebelum tanggal ini. Meski melewati tanggal, telur tetap bisa aman dikonsumsi jika tidak rusak.
Sell-by: Maksimal 30 hari setelah tanggal kemasan, telur dapat dijual.
EXP (Expiration): Menunjukkan tanggal kedaluwarsa.
Pack date: Tanggal pengemasan yang ditandai dengan angka 001–365 sesuai hari dalam setahun.
Jika telur disimpan dengan benar, mereka dapat bertahan 3–5 minggu setelah tanggal kemasan. Namun, kualitas telur akan menurun seiring waktu, seperti tekstur dan rasa.
Risiko makan telur kedaluwarsa
Makan telur kadaluwarsa yang masih segar biasanya aman. Namun, telur yang rusak atau terkontaminasi bakteri bisa membahayakan kesehatan. Salmonella adalah bakteri yang umum ditemukan pada telur dan bisa berkembang meski telur disimpan di lemari es. Untuk mengurangi risiko, telur harus dimasak hingga suhu internal minimal 71°C, atau hingga kuning dan putih telur benar-benar matang.
Beberapa kelompok orang, seperti anak kecil, lansia, atau penderita penyakit kronis, sebaiknya menghindari telur yang sudah kedaluwarsa atau mentah karena risiko infeksi lebih tinggi.
Bagaimana mengenali telur yang sudah rusak
Sumber: