Banjir dan Longsor Hantam 18 Daerah di Sumut, Kerugian Ditaksir Tembus Rp9,98 Triliun
Banjir dan longsor melanda 18 kabupaten/kota di Sumatera Utara. Kerugian ditaksir Rp9,98 triliun, ratusan korban jiwa, puluhan ribu pengungsi, serta ribuan rumah dan infrastruktur rusak.-Foto:IG@bobbynst-
SUMUT.DISWAY.ID - Dampak bencana banjir, tanah longsor, dan banjir bandang di Provinsi Sumatera Utara terus menunjukkan skala kerusakan yang masif. Gubernur Sumatera Utara, Bobby Afif Nasution, menyebut total kerugian sementara akibat bencana tersebut diperkirakan mencapai lebih dari Rp9,98 triliun.
Pernyataan itu disampaikan Bobby saat meninjau Posko Tanggap Darurat Banjir, Tanah Longsor, dan Gempa Provinsi Sumatera Utara di Medan. Ia menegaskan pemerintah provinsi terus memaksimalkan percepatan penanganan dampak bencana demi mengembalikan akses dasar masyarakat.
Bencana hidrometeorologi ini melanda 18 kabupaten/kota di Sumatera Utara sejak 25 November. Daerah terdampak meliputi Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Sibolga, Humbang Hasundutan, Padangsidempuan, Pakpak Bharat, Mandailing Natal, Medan, Binjai, Langkat, Deli Serdang, Nias, Tebing Tinggi, Serdang Bedagai, Asahan, Batu Bara, dan Padang Lawas.
Sektor infrastruktur mencatat kerusakan signifikan. Sebanyak 23 ruas jalan nasional terdampak, tiga jembatan nasional rusak, 25 ruas jalan provinsi terdampak, serta lima jembatan provinsi mengalami kerusakan. Kondisi ini memutus akses antarwilayah dan memperlambat distribusi logistik.
Di sektor pertanian, saluran irigasi sepanjang 4.359 meter rusak. Sebanyak 26 titik tanggul jebol, 38.878 hektare lahan persawahan terdampak, dan sekitar 5.750 hektare mengalami puso. Selain itu, perkebunan seluas 28.328 hektare terdampak dan peternakan kehilangan lebih dari 161.949 ekor ternak.
Kerusakan juga meluas ke sektor pendidikan dan kesehatan. Sebanyak 397 sekolah dari berbagai jenjang mengalami kerusakan. Fasilitas kesehatan turut terdampak, meliputi 18 rumah sakit, 25 puskesmas, 19 puskesmas pembantu, dan 9 polindes.
Sektor perumahan menjadi salah satu yang paling terdampak. Sebanyak 99.169 unit rumah tercatat terdampak, serta 131 rumah ibadah rusak atau terdampak banjir dan longsor.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Utara, jumlah warga terdampak mencapai 1.585.576 jiwa. Sebanyak 42.643 orang mengungsi, 650 orang luka-luka, 338 orang dilaporkan meninggal dunia, dan 136 orang masih dinyatakan hilang.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menegaskan proses pencarian korban hilang terus dilakukan. Pemerintah juga memperbarui data korban secara berkala seiring dengan kondisi lapangan.
Hingga saat ini, sebanyak 13 kecamatan di Sumatera Utara masih terisolasi melalui jalur darat. Meski demikian, distribusi bantuan diklaim tetap menjangkau wilayah tersebut melalui jalur alternatif.
Sumber: