Tolak Potongan Komisi dan Status Karyawan: Ribuan Ojol URC Bergerak Gelar Aksi Tegaskan Tuntutan Perpres Trans

Tolak Potongan Komisi dan Status Karyawan: Ribuan Ojol URC Bergerak Gelar Aksi Tegaskan Tuntutan Perpres Trans

SUMUT,DISWAY.ID - Ribuan pengemudi ojek online (Ojol) yang tergabung dalam komunitas URC Bergerak menggelar aksi damai di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta. Aksi ini bertujuan menegaskan empat tuntutan utama kepada pemerintah terkait rancangan Peraturan Presiden (Perpres) mengenai ekosistem transportasi online.

Aksi pada Jumat, 7 November 2025, yang dihadiri sekitar 2.000 hingga 3.000 pengemudi dari berbagai wilayah Jabodetabek, menyoroti pentingnya keterlibatan Mitra Pengemudi dalam penyusunan regulasi. Mereka menolak keras apabila aturan tersebut disusun secara sepihak tanpa adanya ruang dialog yang adil.

Empat Poin Krusial yang Didukung Ojol

Perwakilan URC Bergerak, Ahmad Bakrie atau akrab disapa Bang Oki, menjelaskan bahwa aksi ini merupakan upaya mengawal regulasi agar Perpres yang akan diterbitkan tetap berkeadilan.

"Perpres yang akan diterbitkan, kami di sini mengawal supaya berkeadilan. Adil ke semua pihak, jangan sampai timpang," ujar Oki seusai audiensi di Istana Merdeka.

Berikut adalah empat tuntutan krusial yang disuarakan oleh ribuan pengemudi Ojol:

Penolakan Komisi 10 Persen: Mereka keberatan terhadap rencana pemotongan komisi sebesar 10 persen, karena langkah ini dinilai akan menurunkan penghasilan mitra secara signifikan.

Penolakan Status Karyawan Tetap: Mereka menolak rencana pengaturan status kerja yang mengubah posisi mitra menjadi pekerja tetap, yang dianggap menghapus fleksibilitas kerja sebagai ciri khas profesi Ojol.

Mendorong Dialog Inklusif: Menuntut agar diskusi pembahasan Perpres melibatkan perwakilan mitra yang benar-benar mewakili kepentingan pengemudi di lapangan.

Menuntut Payung Hukum Adil: Mendesak hadirnya payung hukum yang adil dan berpihak pada semua pihak dalam ekosistem transportasi online.

Respons Positif dari Pihak Istana

Dalam aksi tersebut, perwakilan URC diterima langsung oleh Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamensesneg) Juri Ardiantoro.

Pihak Istana menyampaikan respons positif atas aspirasi yang disampaikan. Perwakilan URC, Khasanah, menambahkan bahwa pemerintah bersedia meninjau kembali isi rancangan Perpres. Selain itu, pemerintah juga menjanjikan akan melibatkan perwakilan komunitas Ojol dalam pembahasan selanjutnya.

 

Sumber: