Sumut.Disway.id - Pemerintah resmi meluncurkan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) berskala nasional untuk 53,8 juta siswa sekolah di seluruh Indonesia. Anggaran yang digelontorkan mencapai Rp3,4 triliun, menjadikannya program kesehatan terbesar dalam sejarah pendidikan Tanah Air.
Program ini mencakup pemeriksaan kesehatan fisik, gizi, hingga kesehatan mental anak usia sekolah, mulai dari SD, SMP, SMA, SMK, madrasah, pesantren, hingga SLB.
Peluncuran perdana dilakukan di Ponpes Asshiddiqiyah, awal Agustus. Semua santri menjalan pemeriksaan kesehatan gratis.
Tanpa BPJS, tanpa surat rujuka, semua layanan diberikan gratis. Tenaga kesehatan memeriksa tekanan darah, gigi, mata, hingga kesehatan mental. Pemeriksaan dilakukan secara proaktif, bahkan tanpa menunggu siswa sakit.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan, CKG sebelumnya sudah menyasar anak usia 0-6 tahun dan masyarakat dewasa. Kini, fokus dialihkan ke anak usia 7-17 tahun yang dianggap sebagai segmen krusial bagi masa depan bangsa.
"Karena sekolah rakyat itu adalah sekolah berasrama. Jadi kita mulainya duluan. Sudah dilakukan cek kesehatan gratis sekolah rakyat di 72 sekolah," kata Budi.
Tiga Masalah Utama Anak Sekolah
Dari hasil pemeriksaan awal, Budi mengungkap tiga masalah kesehatan terbesar anak sekolah:
Masalah gigi
Gangguan penglihatan akibat penggunaan gawai
Kecemasan dan masalah kesehatan mental
"Saya terkejut. Ternyata banyak anak-anak kita memiliki masalah gigi, mata, dan kecemasan akibat penggunaan gadget," ujarnya.
Sementara itu, Dirjen Kesehatan Primer dan Komunitas Maria Endang Sumiwi menjelaskan, pemeriksaan disesuaikan dengan jenjang pendidikan.
Jenis pemeriksaan meliputi:
Pengukuran tinggi & berat badan