SUMUT.DISWAY.ID - Tragedi banjir bandang yang melanda Desa Garoga, Kabupaten Tapanuli Selatan, pada Selasa 25 November 2025 menyisakan duka mendalam yang digambarkan sebagai pengalaman terkelam bagi penduduk setempat.
Ali Mura Lumban Tobing, Tokoh Adat Desa Garoga, menceritakan bagaimana kampung mereka lenyap disapu oleh ribuan potongan dan batang kayu besar yang datang dari hulu sungai Aek Anggoli.
"Saya berharap hari ini dan ke depan jangan ada lagi kejadian yang serupa," ujar Ali Mura dengan nada sedih di hadapan pewarta pada Senin 1 Desember 2025.
Kehancuran Total Disertai Ribuan Batang Kayu
Ali Mura menyebut bencana itu datang secara tiba-tiba seperti "tsunami kayu". Air sungai Aek Anggoli tiba-tiba meluas, bergelombang, dan menyapu segala sesuatu yang dilaluinya.
Ribuan batang kayu yang terbawa arus menjadi penyebab utama kehancuran masif. Seluruh bangunan, mulai dari rumah warga, sekolah, hingga tempat ibadah, hilang dan rata dengan tanah.
Bencana ini bahkan membentuk aliran sungai baru yang melebar hingga ribuan meter, melenyapkan desa yang luasnya mencapai 995.000 meter persegi dan terletak di pinggiran jalan lintas Sumatera.
Duka ini diperparah dengan kondisi para penyintas.
"Jujur rasa sedih, hilangnya tempat tinggal, kami semakin sedih diperparah hingga saat ini tidak tahu mau tinggal di mana."ungkap li Mura,
Permintaan Mendesak kepada Pemerintah
Menjelang seminggu pascakejadian, kondisi Desa Garoga masih sangat kritis. Penduduk masih belum tahu harus mengungsi ke mana, bahkan masih ada warga yang kondisinya belum diketahui (hilang).
Tokoh Adat Ali Mura Lumban Tobing menyampaikan permohonan yang sangat mendesak kepada pemerintah. Ia meminta agar pemerintah lebih mengerti dan segera bertindak untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.
"Kami meminta pemerintah seharusnya lebih mengerti apa yang menjadi kebutuhan kami dengan kondisi kami saat ini," tegasnya.
Meskipun harta benda hanya tersisa pakaian di badan, Ali Mura menyerukan agar seluruh penyintas tidak lagi kelaparan dan bersedih. Mereka sangat mengharapkan kehadiran pemerintah untuk segera meringankan dan mengobati duka bersama ini.