SUMUT.DISWAY.ID - Dunia sepak bola Indonesia kembali kehilangan salah satu putra terbaiknya. Mantan kiper timnas Indonesia, Ronny Pasla, meninggal dunia pada usia 79 tahun di Jakarta pada Senin dini hari WIB.
Kabarnya, jenazah disemayamkan di Gereja Evangelis Jakarta Pusat sebelum dimakamkan pada Selasa 25 November 2025 di Pemakaman Pondok Kelapa.
Ronny Pasla dikenal sebagai salah satu penjaga gawang terbaik Indonesia pada era akhir 1960-an hingga 1970-an. Ia menjadi bagian penting dalam sejumlah prestasi timnas, termasuk Aga Khan Gold Cup 1967, Turnamen Merdeka 1969, dan Sukan Cup Singapura 1972.
Pada masa itu, kontribusinya dianggap penting dalam membentuk reputasi Indonesia di kancah sepak bola Asia.
Salah satu momen paling ikonik dalam kariernya terjadi pada 1972, ketika Indonesia menghadapi klub Brasil, Santos FC, pada pertandingan persahabatan.
Meski Indonesia kalah 1–2, Ronny mencuri perhatian publik setelah menepis penalti legenda Brasil, Pele, dan melakukan serangkaian penyelamatan gemilang yang dikenang hingga kini.
Di level klub, Ronny pernah memperkuat beberapa tim besar seperti Dinamo Medan, PSMS Medan, Persija Jakarta, dan Indonesia Muda. Bersama Persija, ia turut membawa klub ibu kota itu meraih gelar juara kompetisi perserikatan pada 1975.
Sebelum fokus berkarier di sepak bola, Ronny Pasla sebenarnya sempat menekuni dunia tenis. Ia bahkan mewakili Provinsi Sumatera Utara dalam persiapan PON VII tahun 1965. Namun, agenda tersebut batal terlaksana akibat peristiwa G30S.
Setelah pensiun sebagai pemain sepak bola pada usia 40 tahun, Ronny kembali ke dunia tenis dan mendirikan Velodrom Tennis School di Jakarta sebagai bentuk kontribusi bagi pembinaan olahraga.
Kepergian Ronny Pasla meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, rekan setim, serta pecinta sepak bola tanah air. Tidak hanya dikenang sebagai kiper berprestasi, ia juga dipandang sebagai sosok yang rendah hati dan berdedikasi pada olahraga sepanjang hidupnya.