Waspada Hingga 27 November! BMKG Rilis Peringatan Dini Bencana Hidrometeorologi Sumbar Akibat Penguatan Monsun

Minggu 23-11-2025,20:56 WIB
Reporter : Lina Setiawati
Editor : Lina Setiawati

Sumbar Diterjang Potensi Cuaca Ekstrem: Ancaman Hingga Akhir November

SUMUT.DISWAY.ID - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau seluruh warga Sumatera Barat (Sumbar) untuk meningkatkan kewaspadaan secara maksimal terhadap potensi kemunculan bencana hidrometeorologi. 

Peringatan dini ini dikeluarkan setelah BMKG menganalisis kondisi dinamika atmosfer terkini. Potensi cuaca ekstrem diperkirakan berlangsung hingga 27 November mendatang.

Peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan ini secara langsung berdampak pada meningkatnya peluang kejadian cuaca ekstrem.

"Adanya peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan tersebut berdampak pada meningkatnya peluang kejadian cuaca ekstrem yang dapat memicu bencana hidrometeorologi di Sumatera Barat," kata Kepala Stasiun Meteorologi Minangkabau, Desindra Deddy Kurniawan.

Banjir, Longsor, dan Angin Kencang Mengintai Seluruh Wilayah

Desindra Deddy Kurniawan menyebutkan bahwa berbagai jenis bencana hidrometeorologi berpotensi terjadi dalam periode ini. Kejadian tersebut meliputi banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan (standing water), angin kencang, petir kilat, dan kondisi jalan licin yang dapat membahayakan pengguna jalan.

BMKG meminta masyarakat yang tinggal di kawasan lereng, bantaran sungai, dan dataran rendah untuk mempersiapkan diri dan memantau informasi cuaca secara berkala.

Penyebab Utama: Monsun Asia Menguat Secara Signifikan

Kondisi dinamika atmosfer terkini, jelas Desindra, diperkirakan berada di bawah pengaruh penguatan signifikan Monsun Asia. Monsun Asia merupakan sistem sirkulasi angin musiman berskala besar. Sistem ini terjadi akibat perbedaan tekanan udara yang mencolok antara daratan Benua Asia dan Samudra Hindia atau Pasifik.

Sistem besar ini membawa perubahan substansial pada pola cuaca dan iklim di kawasan Asia Selatan, Asia Tenggara (termasuk Indonesia), dan Australia Utara. Monsun Asia ditandai dengan pergantian musim hujan dan musim kemarau yang terjadi secara periodik sekitar setiap enam bulan, yang kini sedang memasuki fase penguatan. Peningkatan intensitas ini menyebabkan uap air dan awan hujan terkonsentrasi di wilayah Sumbar.

 

Kategori :