Badai Melanda Sergai: 6 Nelayan Terhantam Gelombang Tinggi, 1 Tewas dan 1 Hilang

Badai Melanda Sergai: 6 Nelayan Terhantam Gelombang Tinggi, 1 Tewas dan 1 Hilang

Cuaca ekstrem di perairan Serdang Bedagai, Sumatera Utara, menyebabkan enam nelayan dihantam badai. Satu nelayan tewas, satu hilang, sementara empat lainnya selamat. Tim SAR masih melakukan pencarian.-Pixabay-

SUMUT.DISWAY.ID - Cuaca ekstrem di perairan Serdang Bedagai (Sergai) pada Kamis 23 Oktober 2025 menimbulkan gelombang tinggi yang menghantam enam nelayan tradisional. Kejadian ini menelan satu korban tewas dan satu nelayan masih dalam pencarian, sementara empat lainnya berhasil selamat.

Empat nelayan yang selamat, yakni Hermansyah (35), Said Safaruddin (38), Ridwan (38), dan Mansah (32), merupakan warga Dusun I, Desa Bagan Kuala, Kecamatan Tanjung Beringin, Sergai. 

Sedangkan nelayan yang tewas, Amhar alias Ayong (47), warga Dusun III, Desa Pantai Cermin Kanan, Kecamatan Pantai Cermin, ditemukan di bibir Pantai Indosat sekitar satu mil dari lokasi kapal karam. Satu nelayan lainnya, Waliadi alias Adi Jawa (43), warga Dusun IV, Desa Pekan Sialang Buah, Kecamatan Teluk Mengkudu, masih dalam pencarian.

Kasat Pol Airud Polres Sergai AKP P Sitinjak menyampaikan bahwa enam nelayan terkena badai di tiga lokasi berbeda. Evakuasi korban tewas dilakukan oleh nelayan setempat, dan pihak keluarga menolak dilakukan visum. 

Pencarian korban hilang melibatkan tim SAR gabungan, Basarnas Medan, TNI AL, Polairud, dan puluhan nelayan menggunakan perahu tradisional serta perahu karet LCR di sepanjang garis pantai.

Menurut keterangan warga, kecelakaan terjadi sekitar satu kilometer dari bibir pantai ketika para nelayan dalam perjalanan pulang ke tangkahan mereka. 

Hermansyah, salah satu nelayan yang selamat, mengungkapkan bahwa kapal mereka terbalik akibat ombak tinggi. 

“Kami semua berpegangan pada tutup fiber dan memakai jaket pelampung, tetapi arus kuat menyeret kapal hingga karam,” ujarnya.

Kejadian ini menjadi peringatan bagi nelayan dan masyarakat pesisir mengenai risiko tinggi akibat cuaca ekstrem. Pihak berwenang menekankan pentingnya kewaspadaan, peralatan keselamatan, dan koordinasi tim SAR dalam menghadapi kondisi laut yang berbahaya.

 

Sumber: