Harga Emas Melambung, Mahar Capai Ratusan Juta Rupiah
SUMUT.DISWAY.ID - Kenaikan harga emas secara global turut memberikan dampak signifikan pada tradisi pernikahan di Aceh. Saat ini, harga emas di Serambi Mekkah telah mencapai lebih dari Rp 7 jutaan per mayam, mendekati angka Rp 8 juta. Harga fantastis ini menciptakan kendala serius bagi ribuan anak muda Aceh yang merencanakan pernikahan.
Perlu diketahui, masyarakat Aceh menggunakan satuan mayam untuk emas, di mana 1 mayam setara dengan 3,3 gram. Tradisi mahar nikah di beberapa daerah Aceh mengharuskan calon pengantin pria memberikan mahar rata-rata 15 hingga 20 mayam emas. Dengan harga Rp 7 juta per mayam, mahar minimum 15 mayam setara dengan Rp 105 juta, sebuah angka yang sangat memberatkan.
DPRA Mendesak Subsidi Mahar Calon Pengantin
Menanggapi fenomena kenaikan harga yang masif ini, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Martini mengajukan usulan dalam Rapat Paripurna DPRA, Selasa (18/11/2025). Politikus Partai NasDem tersebut mendesak Pemerintah Aceh segera membuat program subsidi mahar bagi warga yang hendak melangsungkan pernikahan.
"Ini mohon kiranya ada program dari pemerintah untuk subsidi mahar bagi anak muda yang mau menikah," kata Martini, yang interupsinya disambut tawa oleh anggota dewan lain karena urgensi dan nilai nominal yang tinggi.
Martini menjelaskan bahwa melonjaknya harga emas ini telah menjadi penghalang utama bagi anak muda Aceh untuk segera meresmikan pernikahan mereka.
Respons Humor dari Pemerintah Aceh: "Perangkat Salat Saja"
Merespons usulan dari dewan tersebut, Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, M Nasir, memberikan tanggapan yang lugas sekaligus humoris. Nasir menjelaskan bahwa tingginya harga emas di Aceh berkaitan langsung dengan kondisi pasar emas dunia yang berada di luar kendali pemerintah provinsi.
Alih-alih menyetujui subsidi yang memakan anggaran besar, Nasir mengambil jalan tengah dengan menyarankan agar calon pengantin wanita tidak mematok mahar yang terlalu tinggi.
"Seperangkat alat salat saja kata pak ketua (DPRA)," jelas Nasir dalam paripurna, mengutip saran dari Ketua DPRA.
Pernyataan Sekda ini menegaskan bahwa solusi terbaik bagi tingginya mahar adalah kembali ke esensi pernikahan, yaitu kemudahan dan kesederhanaan, daripada membebankan anggaran daerah untuk menanggulangi harga emas dunia.