SUMUT.DISWAY.ID -Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumut mengumumkan kabar positif terkait kinerja keuangan daerah. Hasil evaluasi akhir Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2025 menunjukkan adanya surplus anggaran yang tercatat mencapai sekitar Rp 39 Miliar.
Kesepakatan mengenai angka surplus ini dicapai dalam rapat kerja antara Badan Anggaran DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) pada akhir Oktober 2025. Angka ini membantah isu-isu defisit yang sempat beredar dan menegaskan bahwa tata kelola fiskal daerah berada dalam kondisi yang cukup sehat.
Surplus sebesar Rp 39 Miliar ini didapatkan dari kinerja penerimaan daerah yang dinilai cukup baik, terutama pada pos-pos Pendapatan Asli Daerah (PAD). Angka surplus ini memberikan indikator positif bahwa target pendapatan yang ditetapkan pemerintah provinsi mampu dicapai dan bahkan melebihi target, sehingga dana yang tersedia lebih besar dari belanja yang direalisasikan.
Surplus Menjadi Dasar Penetapan KUA-PPAS 2026
Surplus yang terjadi di APBD 2025 ini memiliki peran strategis. Data surplus ini dijadikan sebagai dasar utama dalam penetapan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Tahun Anggaran 2026.
APBD 2026 disusun dengan asumsi yang realistis dan optimis, berlandaskan pada capaian surplus tahun sebelumnya. DPRD Sumut mengapresiasi kinerja TAPD yang berhasil mengelola anggaran dengan efektif.
Anggota DPRD menyampaikan bahwa dengan adanya surplus, Pemprov Sumut memiliki modal fiskal yang kuat untuk membiayai program-program pembangunan prioritas yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Dana surplus tersebut diharapkan dapat dialokasikan untuk mempercepat proyek infrastruktur, meningkatkan layanan publik, dan mengatasi isu sosial seperti kemiskinan dan stunting.
Dengan telah disepakatinya angka surplus ini, proses pembahasan Ranperda APBD 2026 yang baru saja diserahkan Gubernur Bobby Nasution pada 5 November 2025 dapat dilanjutkan dengan lebih fokus pada efektivitas program.