Operasi Senyap di Labuhanbatu: Densus 88 Ringkus Terduga Teroris dan Amankan Dokumen Mencurigakan
Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap pria berinisial JAP di Labuhanbatu. Polisi mengamankan barang bukti berupa paspor hingga kartu identitas mencurigakan.-Ilustrasi/IST-
SUMUT.DISWAY.ID - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri kembali melancarkan operasi pengamanan di wilayah Sumatera Utara. Kali ini, personel kepolisian menangkap seorang pria berinisial JAP (33), warga Kecamatan Bilah Barat, Kabupaten Labuhanbatu, karena dugaan keterlibatan dalam jaringan terorisme.
Operasi penangkapan tersebut berlangsung di Lingkungan Simpang Tiga, Kelurahan Urung Kompas, Kecamatan Rantau Selatan pada Sabtu (20/12/2025) sekitar pukul 08.00 WIB. Meski operasi berjalan dengan pengamanan ketat, JAP tidak memberikan perlawanan saat tim khusus membawanya.
Kronologi Penangkapan Tanpa Perlawanan
Kepala Lingkungan Simpang Tiga, Ngatino, yang mendampingi langsung jalannya penggeledahan, memberikan kesaksian mengenai proses tersebut. Menurut Ngatino, sekitar 20 personel kepolisian berpakaian sipil telah melakukan koordinasi dan memantau keberadaan JAP sejak Jumat malam.
"Saya masuk lebih dulu ke rumah untuk menemui JAP. Anaknya membuka pintu dan menyebut ayahnya sedang tidur. Setelah saya minta dibangunkan, JAP keluar dan tim Densus 88 langsung mengamankannya dengan prosedur yang sangat rapi," ujar Ngatino saat ditemui di lokasi, Selasa 23 Desember 2025.
JAP merupakan warga asli Desa Janji yang baru tinggal di wilayah Kavlingan IV, Jalan Prima, Kelurahan Urung Kompas selama kurang lebih enam minggu terakhir. Sebelum menetap di rumah pribadinya sejak November lalu, terduga pelaku sempat berpindah-pindah tempat tinggal.
Barang Bukti Paspor hingga Kartu Identitas Palsu
Dalam penggeledahan di kediaman JAP, personel Densus 88 menyita sejumlah barang bukti yang memperkuat dugaan keterlibatan dalam aktivitas ilegal. Beberapa benda yang diamankan antara lain:
Paspor pribadi.
Senjata tajam jenis pisau.
Kartu tanda anggota yang menyerupai identitas Badan Intelijen Negara (BIN).
Sejumlah buku dan dokumen penting lainnya.
Setelah proses penggeledahan selesai, tim kepolisian langsung memboyong terduga pelaku menuju Medan untuk pemeriksaan lebih lanjut oleh Mabes Polri.
Respons Polda Sumatera Utara
Sumber: