Andrea Agnelli Dihukum Percobaan 20 Bulan Kasus Akuntansi Palsu, Berpotensi Kembali ke Dunia Sepak Bola

Mantan Presiden Juventus, Andrea Agnelli, mendapat hukuman percobaan 20 bulan terkait kasus akuntansi palsu. Peluang kembalinya ke dunia sepak bola terbuka setelah masa larangan berakhir bulan depan.-apphoto-
SUMUT.DISWAY.ID - Mantan Presiden Juventus, Andrea Agnelli, akhirnya memperoleh kesepakatan hukum berupa hukuman percobaan selama 20 bulan dalam kasus akuntansi palsu yang melibatkan klub raksasa Serie A tersebut.
Keputusan ini diberikan oleh pengadilan di Roma pada Senin 22 September 2025 dan membuka peluang bagi Agnelli untuk kembali aktif di dunia sepak bola setelah larangan aktivitasnya berakhir bulan depan.
Kasus ini bermula dari penyelidikan jaksa pada 2021 terkait dugaan manipulasi laporan keuangan Juventus. Investigasi tersebut berujung pada pengunduran diri seluruh dewan direksi klub pada 2022, termasuk Agnelli yang telah memimpin Juventus selama lebih dari satu dekade.
Selain Agnelli, beberapa mantan petinggi Juventus juga mendapatkan putusan serupa. Mantan wakil presiden Pavel Nedved dijatuhi hukuman percobaan 14 bulan, sedangkan mantan direktur olahraga Fabio Paratici menerima hukuman 18 bulan dengan status yang sama. Sementara itu, mantan CEO Maurizio Arrivabene dinyatakan bebas dari segala tuduhan.
Juventus sebagai entitas hukum turut menerima sanksi berupa denda sebesar 156 ribu euro (sekitar Rp3 miliar). Klub yang terdaftar di bursa saham Milan itu juga telah mencapai kesepakatan damai dengan sekitar 75 investor dan akan membayar ganti rugi lebih dari 1 juta euro (sekitar Rp18 miliar)
Kasus ini menjadi salah satu skandal terbesar yang mengguncang sepak bola Italia dalam beberapa tahun terakhir. Selain berdampak pada reputasi klub, Juventus sempat dikenai pengurangan 10 poin pada musim 2022-2023 dan dilarang tampil di UEFA Conference League akibat pelanggaran aturan keuangan.
Fokus utama penyelidikan adalah dugaan praktik ilegal berupa komisi transfer pemain, peminjaman, serta penanganan gaji pemain yang tidak sesuai ketentuan. Jaksa juga meneliti dugaan manipulasi laporan keuangan dengan menerbitkan faktur transaksi fiktif demi menampilkan pendapatan yang tidak sebenarnya.
Dengan berakhirnya larangan beraktivitas Agnelli pada Oktober mendatang, spekulasi mengenai kembalinya ia ke dunia sepak bola kembali mencuat. Banyak pengamat menilai keputusan hukuman percobaan ini memberi jalan bagi Agnelli untuk kembali berperan di industri olahraga, meskipun reputasinya sempat tercoreng.
Pengamat hukum olahraga menyebut, meski Agnelli sudah mendapat hukuman, putusan percobaan menunjukkan bahwa ia tidak akan menjalani hukuman penjara selama tidak mengulangi pelanggaran. Hal ini membuka peluang baginya untuk kembali membangun karier di manajemen sepak bola, baik di Italia maupun internasional.
Kasus ini sekaligus menjadi pengingat bagi klub-klub Eropa untuk lebih transparan dalam mengelola keuangan. UEFA dan FIFA telah memperketat aturan Financial Fair Play untuk mencegah terulangnya kasus serupa di masa depan.
Sumber: