Reformasi Anggaran di Pemprov Sumut, Selain Tusuk Gigi Bobby Coret Pembelian 15 Kue Tart Rp 48 Juta

Gubernur Bobby Nasution memimpin upaya reformasi anggaran di Sumatera Utara dengan fokus pada efisiensi dan transparansi, mencoret belanja tidak masuk akal.-Pemprov Sumut-
Sumut.Disway.id - Tidak hanya tusuk gigi, Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution juga menemukan anggaran pembelian 15 kue tart sebesar Rp 48 juta. Bobby pun mencoret semua anggara yang dinilainya tak memberikan berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) di bawah kepemimpinan Gubernur Bobby Nasution tengah gencar melakukan reformasi anggaran.
Langkah ini diambil sebagai respons terhadap temuan berbagai alokasi belanja yang dinilainya tidak masuk akal dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Temuan Anggaran Tidak Masuk Akal
Dalam evaluasi anggaran yang dilakukan, Gubernur Bobby Nasution menemukan sejumlah pos belanja yang dinilai tidak rasional. Salah satu contohnya adalah alokasi dana sebesar Rp100 juta untuk pembelian tusuk gigi oleh salah satu dinas di Pemprov Sumut.
Selain itu, terdapat juga anggaran sebesar Rp48 juta untuk pembelian 15 kue tart oleh Badan Penghubung Pemprov Sumut di Jakarta.
"Masih banyak hal-hal seperti itu (yang tidak penting) yang dipertahankan, ini kita coret, langsung kita hilangkan," ujar Bobby, di Kantor Gubernur Sumut, Rabu 30 April 2025.
Sebagai tindak lanjut, Pemprov Sumut mengambil langkah-langkah konkret untuk mereformasi anggaran. Adapun angkah yang diambil antara lain evaluasi menyeluruh. Yaitu dengan Melakukan peninjauan ulang terhadap seluruh pos belanja di dinas-dinas untuk memastikan efisiensi dan efektivitas penggunaan anggaran.
Kemudian Pencoretan Belanja Tidak Rasional. Yaitu dengan menghapus alokasi anggaran yang tidak masuk akal atau tidak memberikan manfaat langsung kepada masyarakat.
Selanjutnya, peringatan kepada ASN. Gubernur Bobby memberikan peringatan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tetap mengusulkan belanja tidak rasional, sebagai upaya penegakan disiplin dan integritas.
Gubernur Bobby Nasution juga melakukan koordinasi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk membahas potensi praktik korupsi di Sumatera Utara. Pertemuan ini membahas pencegahan korupsi, termasuk dalam penyusunan dan optimalisasi anggaran daerah.
"Yang dibahas penegakan, pencegahan antikorupsi, koordinasi antara pemerintah daerah dan DPRD, penyusunan anggaran, dan optimalisasi pendapatan," ucap Bobby.
Sumber: