Norwegia Hancurkan Israel 5-0, Demonstrasi Pro-Palestina Warnai Kualifikasi Piala Dunia 2026

Norwegia Hancurkan Israel 5-0, Demonstrasi Pro-Palestina Warnai Kualifikasi Piala Dunia 2026

Kualifikasi Piala Dunia 2026 Norwegia vs Israel memanas oleh aksi pro-Palestina. Norwegia menang telak 5-0, sementara demonstrasi di sekitar stadion dan internasional menarik perhatian dunia.-Tangkapan Layar Video YouTube@DRM-

SUMUT.DISWAY.ID - Suasana di Ullevaal Stadion, Oslo, Sabtu malam, memanas sebelum laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Norwegia dan Israel. Ribuan pendukung pro-Palestina menggelar aksi damai untuk menyuarakan solidaritas terhadap rakyat Gaza, menyusul meningkatnya ketegangan politik internasional.

Sekitar 1.000 pengunjuk rasa berjalan menuju stadion sambil mengibarkan bendera Palestina dan menyalakan flare merah. Mereka membentangkan spanduk yang menyuarakan penolakan terhadap kekerasan di Palestina, termasuk pesan “Shut down the embassy” dan kartu merah simbolis sebagai bentuk protes. Meski emosi tinggi, aksi berlangsung tertib, dengan kepolisian Norwegia berjaga di jarak aman untuk mencegah bentrokan. Beberapa demonstran tetap bertahan di luar stadion hingga pertandingan berlangsung.

Di dalam stadion, kapasitas yang dihadiri 22.000–23.000 penonton dikurangi sekitar 3.000 kursi demi keamanan, terutama di area dekat suporter Israel. Sejumlah penonton membentangkan bendera Palestina dan spanduk bertuliskan “Let Children Live”. Suasana sempat tegang ketika lagu kebangsaan Israel dikumandangkan, beberapa penonton menyoraki, bahkan seorang pria berkaus “Free Gaza” sempat berlari ke lapangan sebelum diamankan petugas keamanan.

Di sisi olahraga, Norwegia tampil dominan dan menang telak 5-0 atas Israel. Kemenangan ini menegaskan kekuatan Norwegia dalam kualifikasi Piala Dunia 2026, sekaligus memanaskan atmosfer pertandingan di tengah aksi solidaritas politik yang berlangsung serentak.

Reaksi internasional muncul cepat. Satu hari sebelum pertandingan, Presiden FIFA Gianni Infantino menyerukan ketenangan menjelang laga-laga Israel, menyusul kabar kesepakatan damai tahap awal antara Israel dan Hamas. Presiden Amerika Serikat Donald Trump juga menyatakan kedua pihak telah menyetujui “fase pertama” rencana perdamaian yang diusulkannya. Israel dijadwalkan menghadapi Italia di Udine pekan depan, namun protes serupa muncul di sana.

Aktivis di Florence bahkan mendatangi pusat latihan tim Italia, menuntut pembatalan pertandingan sebagai solidaritas terhadap Palestina. UEFA sempat mempertimbangkan penundaan partisipasi Israel, sementara Wali Kota Udine menyerukan pertimbangan keamanan sebelum pertandingan berlangsung.

Gelombang protes tidak hanya terjadi di Eropa. Di Indonesia, pemerintah melarang atlet Israel tampil dalam Kejuaraan Dunia Senam yang digelar di Jakarta. Di Spanyol, ajang balap sepeda Vuelta a España terganggu oleh aksi protes terhadap tim Israel Premier Tech, sehingga beberapa etape dihentikan lebih awal.

Penyelenggara Giro dell’Emilia kemudian mengecualikan tim Israel Premier Tech dari kompetisi demi keamanan, yang memaksa tim tersebut mengumumkan perubahan nama untuk meredam ketegangan.

Kemenangan Norwegia 5-0 atas Israel tidak hanya menegaskan dominasi mereka di lapangan, tetapi juga terjadi di tengah sorotan global terkait solidaritas pro-Palestina. Aksi damai dan demonstrasi di berbagai negara menunjukkan bagaimana sepak bola kerap menjadi medium ekspresi politik, sementara penyelenggara terus menyesuaikan langkah keamanan demi kelancaran pertandingan.

 

Sumber: