Sumut.Disway.id - Bayern Munich mengumumkan perubahan besar terkait kerja sama sponsorship mereka dengan Rwanda. Klub sepak bola asal Jerman ini memutuskan mengurangi penggunaan branding “Visit Rwanda” setelah kritik terkait tuduhan dukungan Rwanda terhadap kelompok pemberontak di wilayah tetangga, Kongo.
Awalnya, Bayern menandatangani kontrak sponsorship selama lima tahun dengan Rwanda pada 2023. Kesepakatan tersebut mencakup iklan di stadion serta berbagai acara untuk mempromosikan pariwisata dan investasi di Rwanda. Sponsorship ini menggantikan kerja sama sebelumnya dengan Qatar, dan Rwanda sendiri juga menjadi sponsor klub-klub besar Eropa lain seperti Paris Saint-Germain, Arsenal, dan Atletico Madrid.
Namun, beberapa pendukung Bayern sempat memprotes kesepakatan ini, terutama setelah adanya tuduhan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa bahwa Rwanda mendukung kelompok pemberontak M23 di Kongo.
Kini, Bayern menyatakan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan baru dengan Rwanda, yang mengubah sponsorship komersial menjadi program pengembangan talenta muda. Program ini berfokus pada akademi sepak bola Bayern di Kigali, ibu kota Rwanda.
“Dalam diskusi konstruktif mengenai arah masa depan kami, kami sepakat bahwa aspek paling istimewa dari hubungan kami dengan Rwanda Development Board (RDB) adalah sifat pengembangan dari kerja kami di akademi FC Bayern di Kigali,” ujar CEO Bayern, Jan-Christian Dreesen.
“Karenanya, kami mengubah kemitraan komersial menjadi program pengembangan talenta dan memperluas Akademi FC Bayern di Kigali bersama RDB sebagai inisiatif sepak bola dan sosial. Ini sangat selaras dengan tujuan strategis kami mengembangkan bakat bermain di Afrika,” sambungnya.
Meski demikian, Bayern belum merinci kapan branding “Visit Rwanda” akan sepenuhnya dihentikan, dan hingga Jumat siang waktu setempat, branding tersebut masih muncul di situs resmi klub.
Jean-Guy Afrika, CEO Rwanda Development Board, menyatakan perubahan ini bertujuan mempercepat perkembangan olahraga di Rwanda.
“Kemitraan yang berkelanjutan dengan FC Bayern ini membantu memastikan pengembangan talenta tetap sesuai dengan visi kami menjadikan Rwanda sebagai pusat pariwisata, investasi, dan olahraga berperforma tinggi di dunia,” katanya.
Sejak 2018, Rwanda mulai memperkuat eksposurnya di sepak bola Eropa dengan memasang branding “Visit Rwanda” pada lengan baju Arsenal. Tahun 2019, Rwanda menandatangani kesepakatan serupa dengan PSG, yang diperpanjang pada April 2025, dan juga menandatangani sponsorship dengan Atletico Madrid pada bulan yang sama, mencakup branding di baju latihan dan pemanasan.
Rwanda menghadapi tuduhan mendukung kelompok pemberontak M23, yang merupakan kelompok paling kuat di antara lebih dari 100 kelompok bersenjata yang beroperasi di Kongo timur, wilayah kaya mineral yang berbatasan langsung dengan Rwanda.
Tuduhan lain menyebut Rwanda mengeksploitasi mineral di wilayah tersebut, yang digunakan dalam berbagai teknologi tinggi seperti smartphone dan pesawat tempur
Namun, otoritas Rwanda membantah tuduhan tersebut dan menyatakan bahwa beberapa pelaku genosida Rwanda 1994 melarikan diri ke Kongo dan diduga bekerja sama atau dilindungi oleh tentara Kongo. Rwanda juga menegaskan bahwa tindakan keamanannya semata-mata untuk melindungi wilayahnya.