Pindahnya jadwal ke bulan lain bukan tanpa dampak. Liga-liga besar Eropa harus menghentikan kompetisi domestik dan Liga Champions jika Piala Dunia digelar di luar musim panas.
Contohnya, pada Piala Dunia 2022 di Qatar, FIFA memindahkan turnamen ke November-Desember untuk menghindari panas ekstrem. Hal serupa kemungkinan akan dilakukan saat Arab Saudi menjadi tuan rumah di 2034.
Tetapi FIFA belum menjawab apakah mereka mempertimbangkan jadwal alternatif untuk 2030 dan 2034.
Perubahan iklim membuat keputusan soal kapan dan di mana turnamen olahraga digelar menjadi hal yang kian krusial. Menurut Prof. Ollie Jay dari University of Sydney, risiko paparan panas kini 28% lebih tinggi pada 2023 dibanding tahun 1990-an.
“Ini bukan cuma soal kenyamanan penonton dan pemain, tapi bukti nyata bagaimana perubahan iklim mengganggu cara hidup kita saat ini,” tegas Michael Mann, ilmuwan iklim dari University of Pennsylvania.