Sumut.Disway.id - Memperingati Hari Buruh Internasional 1 Mei 2025, massa dari berbagai serikat buruh dan elemen masyarakat menggelar unjuk rasa di depan Gedung DPRD Sumatera Utara, Jalan Imam Bonjol, Medan.
Aksi ini bertujuan menyuarakan aspirasi dan tuntutan pekerja terkait kesejahteraan dan hak-hak mereka.
Dalam aksinya para demonstran menyampaikan sejumlah tuntutan. Mereka mendesak agar segera dilakukan pencabutan Undang-Undang Cipta Kerja (Omnibus Law) yang dianggap merugikan pekerja.
Mereka juga menyerukan penghapusan sistem kerja outsourcing, penerapan upah layak, dan penolakan terhadap upah murah.
Isu lain yang diangkat termasuk pengesahan RUU Pekerja Rumah Tangga (PRT), penerapan jam kerja 8 jam, dan perlindungan kerja tanpa diskriminasi terhadap identitas gender.
Simbolisasi dan Aksi Damai
Dalam aksi tersebut, massa membawa replika keranda bertuliskan "RIP Keadilan" sebagai simbol matinya keadilan bagi buruh.
Mereka juga membagikan bunga mawar merah kepada aparat kepolisian sebagai tanda simpati atas pengawalan yang tertib.
Namun, massa aksi mengungkapkan kekecewaan karena tidak ada anggota DPRD Sumut yang menemui mereka untuk berdialog, meskipun aksi berlangsung di depan gedung dewan. Mereka menilai hal ini sebagai bentuk pengabaian terhadap aspirasi buruh.
Meski demikian, aksi unjuk rasa berlangsung tertib dan damai, dengan pengawalan dari aparat kepolisian dan petugas keamanan gedung DPRD Sumut.
Meskipun arus lalu lintas sempat dialihkan, tidak terjadi gangguan berarti selama aksi berlangsung.
Aksi ini mencerminkan semangat buruh Sumatera Utara dalam memperjuangkan hak dan kesejahteraan mereka. Semoga aspirasi yang disuarakan dapat didengar dan ditindaklanjuti oleh pihak terkait.