SUMUT.DISWAY.ID - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara kembali memperbarui data korban bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah. Hingga Sabtu pagi (13/12/2025) pukul 08.00 WIB, jumlah korban meninggal dunia tercatat mencapai 347 orang, sementara 91 orang lainnya masih dinyatakan hilang.
“Data sementara korban meninggal dunia sebanyak 347 orang dan korban hilang 91 orang,” demikian laporan BPBD Sumut yang disampaikan Kepala Bidang Penanganan Darurat, Peralatan, dan Logistik BPBD Sumut, Sri Wahyuni Pancasilawati.
Tapanuli Tengah dan Tapanuli Selatan Terparah
Berdasarkan laporan BPBD Sumut, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) menjadi wilayah dengan jumlah korban terbanyak. Di daerah tersebut, korban meninggal dunia mencapai 115 orang, sedangkan 57 orang masih dalam pencarian.
Di posisi berikutnya, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) mencatat 86 korban meninggal dunia dan 30 orang dilaporkan hilang. Selain itu, Kota Sibolga juga melaporkan jumlah korban yang signifikan dengan 54 orang meninggal dunia dan satu orang hilang.
Bencana banjir dan longsor ini tercatat terjadi di 18 kabupaten dan kota di Sumatera Utara. Hingga pagi ini, BPBD Sumut juga melaporkan sebanyak 704 orang mengalami luka-luka akibat bencana tersebut.
Lebih dari 1,7 Juta Warga Terdampak
Dampak bencana tidak hanya menimbulkan korban jiwa, tetapi juga memengaruhi kehidupan ratusan ribu warga. BPBD Sumut mencatat jumlah warga terdampak banjir dan longsor mencapai 1.758.283 orang.
Sementara itu, jumlah pengungsi yang masih bertahan di lokasi-lokasi pengungsian tercatat sebanyak 55.769 orang. Pemerintah daerah bersama tim gabungan terus melakukan penanganan darurat, termasuk evakuasi, pendistribusian bantuan, serta pencarian korban yang belum ditemukan.
Data Masih Berpotensi Berubah
BPBD Sumut menegaskan bahwa data korban masih bersifat fluktuatif dan dapat berubah sewaktu-waktu. Proses pencarian dan evakuasi masih berlangsung, sementara validasi data terus dilakukan di lapangan.
Dengan masih banyaknya korban yang belum ditemukan, jumlah korban jiwa diperkirakan berpotensi bertambah. Aparat dan relawan terus bekerja di tengah keterbatasan akses dan kondisi cuaca yang belum sepenuhnya membaik.