SUMUT.DISWAY.ID - PSMS Medan secara resmi menggelar latihan perdana usai jeda Liga 2 musim 2025/2026. Sesi latihan yang diwarnai pita hitam ini menjadi simbol duka dan solidaritas ofisial serta pemain terhadap korban bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda wilayah Sumatera.
Latihan tersebut dilangsungkan di Stadion Mini Disporasu, pada Rabu (3/12) sore. Tercatat, sebanyak 19 pemain telah mengikuti sesi latihan perdana ini.
Pelatih PSMS Medan, Kas Hartadi, mengonfirmasi bahwa skuad Ayam Kinantan berada dalam kondisi yang baik. Ia memastikan para pemain tetap menjaga kebugaran selama masa libur melalui program latihan mandiri yang sebelumnya telah diberikan.
"Iya, untuk sore ini tim PSMS sudah mulai kembali berlatih lagi untuk persiapan kita menghadapi Sriwijaya FC. Semua pemain dalam kondisi fit karena selama libur saya berikan latihan mandiri untuk menjaga kondisi," kata Kas Hartadi dalam keterangannya, Kamis 4 Desember 2025.
Fokus Fisik Sebelum Taktik
Kas Hartadi menjelaskan bahwa fokus utama latihan dalam beberapa hari ke depan adalah pemulihan fisik dan penguatan stamina. Setelah kondisi kebugaran pemain benar-benar kembali, barulah tim akan memasuki sesi taktikal dan analisis mendalam mengenai permainan lawan.
"Sekarang latihan masih fokus di fisik. Setelah kondisi pemain benar-benar kembali, baru kami masuk ke taktik menghadapi Sriwijaya," tambahnya.
Mengenai penggunaan pita hitam, Kas menyebutkan bahwa keputusan itu lahir dari inisiatif bersama tim. Hal tersebut merupakan bentuk simpati mendalam terhadap masyarakat yang terdampak bencana.
"Ya, kita semua pemain dan ofisial menggunakan pita hitam sebagai bentuk duka dan solidaritas atas bencana alam yang terjadi. Ini sebagai wujud kepedulian kita terhadap saudara-saudara kita yang sedang mengalami musibah," sebutnya.
PSMS Medan akan kembali berlaga di Liga 2 musim 2025/2026 setelah jeda dengan menghadapi Sriwijaya FC. Laga ini dijadwalkan berlangsung di Stadion Gelora Sriwijaya FC, Palembang, pada Sabtu, 27 Desember.
Sebagaimana diketahui, bencana banjir bandang dan longsor telah melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, menyebabkan ratusan korban jiwa meninggal dunia dan masih banyak yang belum ditemukan. Aksi solidaritas PSMS ini menjadi wujud empati dari dunia olahraga.