Waspadai! 5 Tanda Mobil Bekas Pernah Tabrakan yang Harus Diketahui Sebelum Membeli

SUMUT.DISWAY.ID - Membeli mobil bekas memang bisa jadi pilihan hemat, tetapi ada risiko besar jika kendaraan tersebut pernah mengalami tabrakan. Mengetahui ciri-ciri mobil bekas tabrakan sangat penting agar tidak salah pilih dan menanggung biaya perbaikan tinggi di kemudian hari.

Mobil yang pernah mengalami benturan keras biasanya menyisakan masalah struktural yang berdampak pada keamanan maupun kenyamanan berkendara. Karena itu, pembeli harus lebih teliti memeriksa kondisi mobil sebelum transaksi. Berikut sejumlah tanda yang bisa menjadi indikator sebuah mobil pernah terlibat tabrakan.

1. Cat Bodi Tidak Seragam

Salah satu ciri paling mudah dikenali adalah perbedaan warna cat. Bagian yang pernah diperbaiki biasanya terlihat belang atau kurang rata dibanding cat bawaan pabrik. Kondisi ini menandakan ada perbaikan pasca-tabrakan.

2. Bekas Las pada Rangka Mobil

Jika tabrakan cukup parah, kerusakan pada rangka sering diperbaiki dengan las. Meskipun biasanya ditutupi dengan cat baru, perbedaan tekstur atau warna bisa menjadi petunjuk. Pemeriksaan detail di bagian kolong mobil sangat disarankan.

3. Celah Nat Tidak Presisi

Mobil pabrikan memiliki standar presisi tinggi, termasuk pada celah antara kap mesin, pintu, bumper, dan bagasi. Mobil yang pernah tabrakan biasanya memiliki celah yang tidak simetris atau tampak renggang di salah satu sisi.

4. Tulangan Dudukan Karet Bengkok

Ciri lainnya bisa dilihat dari tulangan besi pada dudukan karet pintu maupun bagasi. Jika bentuknya tidak lurus atau tampak bergelombang, besar kemungkinan mobil tersebut pernah mengalami benturan keras.

5. Bingkai Pintu Tidak Simetris

Pintu yang pernah terkena tabrakan sering kehilangan keselarasan. Cobalah membuka dan menutup pintu beberapa kali. Jika terasa tidak pas atau sulit menutup rapat, ini bisa jadi indikasi kerusakan akibat tabrakan.

Memahami ciri-ciri mobil bekas tabrakan akan membantu calon pembeli menghindari risiko salah memilih kendaraan. Langkah ini penting bukan hanya untuk menjaga nilai investasi, tetapi juga untuk keselamatan berkendara.

 

Sumber: