Pemain Jerman Jadi Korban Rasisme Online dan di Stadion

Dua insiden rasisme di sepak bola Jerman menargetkan pemain di stadion dan media sosial. Mainz dan Rot-Weiss Essen dukung pemainnya melawan pelecehan rasial dan diskriminatif.-apphoto-
Sumut.Disway.id - Sepak bola Jerman kembali diwarnai isu serius menyangkut rasisme, baik di stadion maupun di media sosial. Klub Mainz dan Rot-Weiss Essen tengah menangani insiden pelecehan yang menargetkan pemain mereka setelah pertandingan terakhir di Piala Jerman.
Mainz mengungkapkan dukungannya terhadap pemain yang menerima pesan online berisi rasisme, dengan rencana menempuh jalur hukum terhadap pelaku. Salah satu korban adalah winger Prancis Arnaud Nordin, yang mengalami pesan rasis.
Selain itu, pesan sexist dan xenofobik juga ditujukan kepada ibu gelandang Jerman Nadiem Amiri, yang berasal dari Afghanistan. Amiri, pencetak gol tunggal kemenangan Mainz 1-0 atas Dynamo Dresden, menulis: “Tidak ada kata lagi untuk orang-orang seperti ini,” sembari membagikan tangkapan layar pesan tersebut.
“Tidak ada tempat bagi rasisme, agitasi, dan kebencian di Internet, di stadion, atau di mana pun,” tegas Mainz dalam pernyataannya.
Di sisi lain, Rot-Weiss Essen menonaktifkan kolom komentar di unggahan Instagram terkait kekalahan 1-0 dari Borussia Dortmund karena serangan rasis terhadap pemain Kelsey Owusu. Pemain tersebut bahkan menutup akun Instagram pribadinya akibat banyaknya penghinaan diskriminatif.
Klub menegaskan bahwa kesalahan di lapangan tidak menjadi alasan untuk kebencian atau rasisme. Owusu telah meminta maaf kepada Yan Couto di lapangan dan setelah pertandingan, sementara klub menekankan dukungan penuh bagi pemainnya.
Dua insiden sebelumnya juga sedang diselidiki oleh Federasi Sepak Bola Jerman (DFB) terkait rasisme di stadion selama pertandingan Piala Jerman lainnya. Presiden FIFA, Gianni Infantino, mengecam peristiwa tersebut sebagai “tidak dapat diterima”. Polisi dikabarkan sedang menindaklanjuti setidaknya satu kasus yang terjadi.
Kasus ini kembali menyoroti masalah pelecehan berbasis ras dan diskriminasi dalam sepak bola Jerman, menegaskan perlunya tindakan tegas baik di lapangan maupun di dunia maya.
Sumber: