Warek Universitas Darma Agung Medan Ditangkap Terkait Kasus Dugaan Pengeroyokan

Wakil Rektor II Universitas Darma Agung Medan, YS, ditangkap polisi atas dugaan pengeroyokan. Kasus ini diduga terkait konflik internal yayasan dan pengambilan uang kampus Rp150 juta.-IST-
Sumut.Disway.id - Wakil Rektor II Universitas Darma Agung yang berinisial YS ditangkap oleh pihak kepolisian Polrestabes Medan pada Rabu 4Juni 2025 terkait dugaan pengeroyokan. Penangkapan dilakukan di sebuah masjid di Jalan Syailendra, Medan, tak jauh dari lokasi universitas.
Kuasa hukum YS, Rico Simanjuntak, menjelaskan bahwa penangkapan tersebut berlangsung usai kliennya selesai melaksanakan salat Ashar. YS kini telah resmi ditetapkan sebagai tersangka atas kasus pengeroyokan dengan sangkaan Pasal 170 KUHPidana.
Kejadian pengeroyokan yang diduga melibatkan YS terjadi pada 2 Mei 2025. Peristiwa tersebut bermula saat sejumlah orang yang mengaku sebagai petugas keamanan atau sekuriti datang ke area kampus. Menurut pihak YS, para pengaku sekuriti tersebut diduga mengambil uang sebesar Rp150 juta dari ruangan penyimpanan kampus.
Konflik ini diduga berkaitan erat dengan permasalahan dualisme yayasan yang tengah terjadi di lingkungan Universitas Darma Agung. Rico menegaskan bahwa YS tidak melakukan kekerasan fisik berat, melainkan hanya menarik pakaian pelapor yang mengaku sebagai satpam.
Sementara itu, pihak YS bersama rektor universitas juga melaporkan beberapa individu yang mengaku sebagai sekuriti tersebut ke Polda Sumatera Utara dengan laporan pencurian uang sebesar Rp150 juta pada tanggal 2 Mei 2025.
Pada saat kejadian, orang yang mengaku sebagai sekuriti ini memasuki ruangan tempat penyimpanan ijazah dan membuka laci, kemudian mengambil sejumlah uang milik kampus. Peristiwa ini menyebabkan kerugian materi bagi yayasan senilai kurang lebih Rp150 juta.
Kapolrestabes Medan Kombes Gidion Arif Setyawan membenarkan penangkapan YS dan menyebut kasus ini sudah diproses dengan sangkaan Pasal 170 KUHPidana.
Kasus ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap fakta yang sebenarnya terkait pengeroyokan dan dugaan pencurian yang melibatkan pihak kampus dan yayasan.
Sumber: