DIY Salurkan Bantuan Biaya Hidup untuk 1.296 Mahasiswa Terdampak Bencana, Sultan: Pendidikan Jangan Terhenti

DIY Salurkan Bantuan Biaya Hidup untuk 1.296 Mahasiswa Terdampak Bencana, Sultan: Pendidikan Jangan Terhenti

Pemda DIY menyalurkan bantuan biaya hidup selama enam bulan kepada 1.296 mahasiswa terdampak bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat agar pendidikan tidak terhenti.-Foto:ANT-

SUMUT.DISWAY.ID - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyalurkan bantuan biaya hidup selama enam bulan kepada 1.296 mahasiswa terdampak bencana alam di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Program ini bertujuan memastikan keberlanjutan pendidikan mahasiswa yang sedang menempuh studi di Yogyakarta agar tidak terhenti akibat kesulitan ekonomi pascabencana.

Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X kepada 30 perwakilan mahasiswa di Bangsal Kepatihan, Yogyakarta, Senin. Dalam kesempatan itu, Sri Sultan menegaskan komitmen Pemerintah DIY untuk menjaga akses pendidikan bagi mahasiswa dari berbagai daerah yang belajar di Yogyakarta.

“Kami berpartisipasi agar tujuan mereka datang ke Yogya untuk belajar itu tidak putus di tengah jalan,” ujar Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Menurut Sultan, kebijakan ini merupakan kelanjutan tradisi kemanusiaan yang telah dirintis oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Ia mengingatkan bahwa pada masa peristiwa PRRI di Sumatera Barat, banyak mahasiswa asal Sumatera di Yogyakarta mengalami kesulitan biaya hidup karena terputusnya kiriman dana dari daerah asal. Saat itu, seluruh biaya hidup mahasiswa ditanggung oleh Pemerintah DIY hingga mereka menyelesaikan pendidikan.

Tradisi kepedulian serupa juga pernah diterapkan Pemda DIY dalam menangani mahasiswa asal Papua dan daerah lain yang terdampak musibah. Berdasarkan pengalaman tersebut, Sri Sultan menilai solidaritas bersama terbukti mampu menjaga kelangsungan pendidikan para mahasiswa.

“Nyatanya, dari pengalaman yang ada, semua bisa menyelesaikan pendidikannya, karena beban itu kita tanggung bersama,” kata Sri Sultan.

Berdasarkan hasil validasi data Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikpora) DIY hingga 19 Desember, tercatat sebanyak 1.296 mahasiswa dari 52 perguruan tinggi negeri dan swasta di Yogyakarta yang berhak menerima bantuan. Setiap mahasiswa memperoleh bantuan sebesar Rp300.000 per bulan selama enam bulan.

Sri Sultan juga menyampaikan apresiasi kepada perguruan tinggi yang turut memberikan kemudahan bagi mahasiswa terdampak, baik melalui kebijakan internal yayasan maupun partisipasi civitas akademika. Ia berharap bantuan tersebut dapat mendukung keberlanjutan studi para mahasiswa hingga kondisi kembali normal.

Sekretaris Daerah DIY, Ni Made Dwi Panti Indrayanti, menjelaskan bahwa proses penyaluran bantuan melibatkan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) DIY serta dua yayasan mitra, yakni YPM dan YPACC. Selain bantuan tunai, Pemda DIY juga memastikan adanya relaksasi biaya kuliah serta dukungan logistik bagi mahasiswa terdampak.

“Kami sempat melakukan cut-off data pada Jumat, 19 Desember. Awalnya pendataan menggunakan NIM, namun karena penyaluran melalui rekening BPD DIY memerlukan NIK, kami bekerja lembur selama dua hari agar data lengkap dan bantuan bisa segera cair,” ujar Ni Made.

Selain bantuan biaya hidup, Pemda DIY telah menyalurkan bantuan logistik berupa beras ke asrama-asrama Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa (IKPM) asal Sumatera. Perguruan tinggi di Yogyakarta juga memberikan keringanan Uang Kuliah Tunggal (UKT) sesuai tingkat dampak bencana yang dialami mahasiswa.

“Untuk mahasiswa dengan kategori terdampak berat, UKT dibebaskan. Kategori sedang mendapat potongan 50 persen, sedangkan kategori ringan diberikan keringanan sebesar 25 persen,” kata Ni Made.

 

Sumber: