Sumut.Disway.id - Coventry City harus menerima kekalahan di kandang sendiri saat menjamu Sunderland dalam leg pertama semifinal playoff Championship Sabtu 10 Mei 2025 dini hari.
Tim asuhan Frank Lampard dipaksa menyerah 1-2 meski sempat tampil dominan di babak pertama.
Dua gol dari Wilson Isidor dan Eliezer Mayenda membawa Sunderland berada di atas angin jelang leg kedua yang akan digelar di Stadium of Light, Selasa mendatang.
Sunderland membuka keunggulan di menit ke-68 lewat sepakan Wilson Isidor. Coventry sempat membalas melalui Jack Rudoni, namun petaka datang menjelang laga usai.
Umpan balik Milan van Ewijk yang kurang akurat dimanfaatkan dengan baik oleh Eliezer Mayenda untuk mencetak gol kemenangan pada menit ke-88. Ia mengecoh kiper Ben Wilson dan memastikan kemenangan 2-1 bagi tim tamu.
Frank Lampard, yang kini membesut Coventry, menyatakan bahwa perjuangan belum berakhir. “Saya sudah banyak bermain dalam format dua leg, termasuk di Liga Champions. Ini baru babak pertama. Sunderland akan tahu ini belum selesai,” ujar Lampard pasca pertandingan.
Dengan skor agregat sementara 1-2, Coventry harus menang setidaknya dua gol tanpa balas di leg kedua jika ingin melaju ke final playoff di Wembley pada 24 Mei mendatang.
Pemenang laga ini akan menghadapi Sheffield United atau Bristol City. Sheffield United sendiri berada di posisi unggul usai menumbangkan Bristol 3-0 di leg pertama.
Lampard juga memberikan dukungan moral kepada Milan van Ewijk, bek sayap yang melakukan kesalahan fatal di akhir pertandingan. Van Ewijk tampak terpukul dan meninggalkan lapangan sambil menangis.
“Saya akan bicara dengannya. Ia tampil sangat bagus musim ini. Kesalahan itu bagian dari sepak bola,” ungkap Lampard.
Kemenangan ini menjadi langkah besar bagi Sunderland untuk kembali ke Liga Premier, setelah terdegradasi sejak 2017. Namun, Coventry yang tampil penuh semangat di babak pertama menunjukkan bahwa peluang mereka belum sepenuhnya tertutup.
Dengan leg kedua akan dimainkan di hadapan pendukung Sunderland, Coventry perlu menampilkan performa luar biasa untuk membalikkan keadaan. Satu hal yang pasti: Lampard dan anak asuhnya belum menyerah.